Warga Duwet Sleman Temukan Batuan Candi

Warga Duwet Sleman Temukan Batuan Candi BPCB Yogyakarta menerima dua batuan candi dari warga Desa Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, 24 Maret 2019. (Foto: Twitter/@pojok_suharno)

Sleman - Warga Dusun Duwet, Desa Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Tukiran (58), menemukan batuan candi kala menggali lahan. Artefak ada yang terlepas dan tersusun empat berjejer rapi sepanjang 30 sentimeter.

Batuan ditemukan di lahan kolam sisi barat. Batuan yang lepas, diletakkan di sudut barat. Yang bersusun berjajar, terdapat di tengah kolam dan kini tertutup air.

"Saya menggali lahan ini, sekitar dua minggu lalu dan menemukan ada batu. Diduga batuan bangunan candi," ujarnya sembari menunjukan batuan yang diduga bangunan candi, Rabu (3/4).

Lokasi penemuan merupakan tanah lungguh Dusun Gondang Pusung, Desa Wukirsari. Kelompok pembudidaya ikan (pokdawan) setempat menjadikannya sebagai kolam konsumsi. Sebelumnya lahan pertanian padi.

Tukiran menduga, kemungkinan artefak berasal dari tempat lain. Tertimbun di lokasi penemuan karena terbawa.

Diduga berasal dari Dusun Salam, Desa Wukirsari. Dalam waktu yang hampir bersamaan, turut ditemukan dua arca Jaladwara abad 7 Masehi di pekarangan warga, Sukadi. "Sudah dilaporkan ke Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta," ucap dia.

Petugas BPCB Yogyakarta telah mendatangi dan melihat temuan. Tak diketahui langkah selanjutnya. "Kalau yang dua arca Jaladwara, sudah dibawa ke kantor BPCB Yogyakarta," katanya.

Sementara, Kepala Unit Penyelamatan, Pengembangan, dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta, Muhammad Taufik, menduga, ada candi di Dusun Duwet. Pernah ditemukan yoni di sekitar lokasi. Di sekitar lokasi penemuan terdapat mata air.

"Biasanya, candi-candi itu dibangun kalau tidak dekat sungai, yang di dekat sumber air," terangnya. Namun, BPCB belum berencana melakukan penggalian dan membawanya ke balai penampungan cagar budaya.

Ada dua upaya pelestarian, merekam dan memugar. Telah dilakukan langkah penyelamatan dengan menimbul lagi benda-benda tersebut. Sebelumnya mendokumentasikan dan menentukan titik koordinatnya.

"Jika di tempat itu ada candi, ukurannya tak jauh beda dengan Candi Kalasan atau Candi Kedulan. Dengan perkiraan pembangunan pada abad 7-8 Masehi. Kemungkinan Hindu," tutup Taufik.