Warga Desa Pendem Sragen Khawatir Akan Digusur

Warga Desa Pendem Sragen Khawatir Akan Digusur Desa Pendem, Sragen

SRAGEN-Warga Desa Pendem, Sragen, Jawa Tengah, mengaku khawatir dengan mega proyek The New Kemukus 2020. Mereka takut objek wisata religi itu justru membawa petaka bagi keberlangsungan hidup yaitu penggusuran.

Ketua RT 34 Desa Pendem, Sanggro, mengatakan warganya khawatir bila terjadi penggusuran. Mereka tidak tahu harus pergi ke mana jika tempat tinggalnya di area sabuk hijau Gunung Kemukus digusur.

“Terus terang ada yang khawatir sebagian dari rumah-rumah kami akan digusur sebagai dampak dari penataan objek wisata. Kalau tidak dicarikan tempat tinggal yang baru, kami tidak tahu nanti akan tinggal di mana?” ujar Sanggro, dikutip dari Solopos.com, Jumat (13/12).

Pada dasarnya, lanjut Sanggro, rencana penataan Gunung Kemukus oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disambut baik oleh warga yang tinggal di kawasan objek wisata religi itu.

Penataan objek wisata itu diharapkan bisa membawa dampak positif bagi kehidupan warga sekitar.

Tetapi, ada sebagian warga yang merasa waswas penataan objek wisata itu justru menghadirkan petaka bagi keberlangsungan hidup mereka.

Sementara itu, pelaksanaan mega proyek The New Kemukus yang menelan anggaran senilai Rp88 miliar memasuki tahap awal. Sejumlah bangunan liar yang berada di sekitar lokasi tersebut bakal ditertibkan.

Tim gabungan telah menggelar identifikasi bangunan liar yang berdiri di kawasan sabuk hijau atau di tepi Sungai Kedung Uter di sisi timur Gunung Kemukus. Proses identifikasi bangunan liar itu dimulai, Rabu (11/12) dan akan berakhir pada pekan depan.

Sekretaris Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Joko Marwanto, mengatakan proses identifikasi bangunan liar di area sabuk hijau akan dilanjutkan pekan depan sambil menunggu pemasangan patok ulang oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.

Hingga saat ini, Joko belum bisa memastikan ada berapa warga Desa Pendem yang menempati bangunan liar di area sabuk hijau.

“Saya belum tahu jumlah pastinya karena pendataan masih berlangsung,” pungkasnya.