Usul Pedagang soal Semipedestrian di Malioboro

Usul Pedagang soal Semipedestrian di Malioboro Penampakan pedagang kaki lima di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, DIY. (Foto: Pemprov DIY)

YOGYAKARTA - Warga dan pedagang sekitar Jalan Malioboro dan Ahmad Yani di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengusulkan beberapa hal terkait penerapan kawasan semipedestrian. Agar mobilitasnya tak terganggu.

Kartu pas. Salah satunya. Pengurus Perkumpulan Pengusaha Malioboro-Ahmad Yani (PPMAY), Yulianto, lantas menceritakan pengalaman pahit yang dirasakan masyarakat sekitar atas kebijakan semipedistrian itu.

"Bu Adriani, pemilik Toko Madison, depan Malioboro Mall, mengalami kesulitan pulang ke rumah. Saat Selasa Wage kemarin," katanya.

Baca juga:
Selasa Wage, Jadwal Malioboro Bebas Kendaraan
Semipedestrian Malioboro Diujicobakan Hari Ini
Jadwal Semipedestrian Malioboro Ditambah

"Sekitar pukul 15.30, nuntun motor di Jalan Perwakilan. Tidak boleh oleh petugas. Walau sudah bilang sebagai warga yang tinggal di depan Malioboro Mall," tambahnya.

Dengan adanya kartu pas, dia berharap, akses warga dan pedagang Jalan Malioboro dan Ahmad Yani tak terganggu. Baik saat akan masuk atau keluar kawasan tersebut.

"Pemerintah harus minta masukan kami sebagai warga. Secara intensif," ucapnya menyarankan.

Koordinator PPMAY, Karyanto Yudomulyono, menambahkan, pemerintah mesti mengecat kembali jalur penyeberangan (zebra cross). Lantaran banyak yang sudah mengelupas dan membahayakan pelintas

"Sirip Malioboro dan Ahmad Yani ditata. Supaya tidak kumuh dan kotor. Demi keindahan Malioboro dan menujang pariwisata Yogyakarta," pungkas dia, menukil Kedaulatan Rakyat.