Tingkatkan Investasi, Pemkot Semarang Segera Bangun Underground Simpang Lima

Tingkatkan Investasi, Pemkot Semarang Segera Bangun Underground Simpang Lima Simpang Lima Kota Semarang. Foto: semarangkota.go.id

Kota Semarang, Pos Jateng- Pemerintah Kota Semarang (Pemkot) terus mematangkan rancangan mega proyek pembangunan underground (jalan bawah tanah) di Simpang Lima. Selain mengurai kemacetan, proyek tersebut untuk meningkatkan investasi dan menyambut perkembangan kawasan industri di sekitar Kota Semarang.

"Karenanya Kota Semarang jangan terlambat merespons setiap peluang yang tercipta dari pertumbuhan kawasan industri, salah satunya dengan pembangunan Underground Simpang Lima," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, dikutip Selasa (22/11).

Iswar mengatakan, pihaknya telah menggelar FGD mengenai Detailed Engineering Design (DED) Underground Simpang Lima dan mendapat dukungan sejumlah stakeholders. Mengacu pertemuan tersebut, Pemkot Semarang memastikan pembangunan proyek tersebut akan dikebut dan diselesaikan sesuai jadwal pada RPJMD Tahun 2021-2026.

"Kita jangan terlambat (membangun Underground Simpang Lima). Ke depannya investasi di Kota Semarang pasti akan terus tumbuh," katanya.

Selain mengurai kemacetan dan memperlancar arus investasi, Iswar mengatakan Underground Simpang Lima juga akan menjadi simbol Simpul Ekonomi Jawa. Hal tersebut juga didukung oleh beberapa investor yang  berminat menjadikan Kota Semarang sebagai pusat logistik.

"Singapura bisa tumbuh padahal tidak punya apa-apa, itu karena logistiknya. Ini yang akan kita lakukan di Kota Semarang. Dengan pembangunan ini (Underground Simpang Lima), ekonomi Kota Semarang akan berlari kencang,” tutupnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Penataan Ruang Kota Semarang, M. Irwansyah mengatakan, pembangunan fisik Underground Simpang Lima segera dimulai pada 2023. Rencananya, pembangunan yang menjadi proyek strategis nasional ini akan didanai melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atau menggunakan APBD hingga tingkat dua.

"Di pusat skemanya KPBU. Kemungkinan APBD, APBD tingkat dua, atau KPBU. Mungkin kalau ada swasta yang tertarik, kami juga welcome. Mudah-mudahan ada investor yang tertarik supaya APBD bisa buat bangun yang lain," paparnya, melalui rmol.id.