Tim Gabungan Pantau Keberadaan Buaya di Perairan Cilacap

Tim Gabungan Pantau Keberadaan Buaya di Perairan Cilacap Tim gabungan saat berpatroli memantau keberadan buaya muara di perairan Kabupaten, Jateng, Senin (13/5). (Foto: Facebook/Sapto Adi Saprol)

CILACAP - Tim gabungan menggelar patroli di perairan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Mereka memantau keberadaan buaya muara di sekitar Teluk Penyu dan perairan Nusakambangan.

"Kami tetap memonitor pergerakan buaya. Sesuai info masyarakat, hanya ada satu buaya dengan panjang lebih dari dua meter," ujar Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cilacap, Endi Suryo, Rabu (15/5).

Baca juga:
Warga Diimbau Waspada Buaya di Perairan Cilacap
Buaya Bikin Resah, Nelayan Cilacap Enggan Melaut

Penyisiran berlangsung sejak Senin (13/5). Menukil kompas.com, belum membuahkan hasil hingga Selasa (14/5). Tim patrol terdiri dari Lanal Cilacap, Syahbandar, SAR, nelayan, dan Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP).

"Kita berusaha mencari informasi dari masyarakat. Apakah benar-benar habitatnya di Nusakambangan atau tidak," ucapnya.

Dugaan
BKSDA menduga, ada dua faktor munculnya buaya di perairan Cilacap. Pangkalnya, ini merupakan kejadian perdana.

Salah satu pemicunya, hewan peliharaan yang sengaja dilepaskan. "Sekarang banyak masyarakat penggemar binatang yang kurang bertanggung jawab," katanya.

Kemungkinan kedua, tambah Edi, bencana. Sehingga, sehingga buaya muara yang taktermonitor keluar dari habitatnya.

Hingga kini, BKSDA sekadar memantau. Terlebih, buaya muara masuk kategori spesies yang dilindungi. Sikap berbeda dilakukan, bila mulai mengancam keselamatan.

"Kalau itu meresahkan, mengganggu, dan membahayakan masyarakat, menjadi konflik dengan masyarakat, akan kita tangkap," janjinya.

Diharapkan keberadaan buaya tak masuk permukiman warga. Juga lokawisata di perairan Cilacap. Publik pun dianjurkan berhati-hati. "Kalau bepergian, lebih dari satu orang. Jangan sendirian," tuntas Endi.