Tekan Kenaikan Kasus Stunting, Bupati Klaten Minta OPD Optimalkan Anggaran

Tekan Kenaikan Kasus Stunting, Bupati Klaten Minta OPD Optimalkan Anggaran Kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Klaten, Kamis (19/5). Sumber: klatenkab.go.id

Klaten, Pos Jateng – Bupati Klaten, Sri Mulyani, meminta organisasi perangkat daerah (OPD) di daerahnya mengoptimalkan anggaran untuk menekan kasus stunting melalui berbagai program. Ia yakin, dengan program yang tepat, masalah stunting di Kabupaten Klaten bisa terselesaikan.

“OPD terkait saya harap dapat mengoptimalkan anggaran untuk menekan angka stunting. Karena angka stunting di Klaten sangat fluktuatif, maka mari bersama-sama mengambil langkah dan strategi untuk menurunkan angka stunting,” ujar Sri Mulyani dalam acara Rembuk Stunting yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Kamis (19/5).

Ia melanjutkan, dalam rangka percepatan penurunan stunting di Klaten, jaringan birokrasi harus hadir dan menyentuh warga. Bukan hanya itu, kerja sama juga dibutuhkan agar program-program yang dilaksanakan untuk menurunkan angka stunting dapat berjalan efektif. Pihaknya yakin, dengan komitmen bersama, angka stunting di Klaten yang mencapai 9,13 persen dapat berangsur turun.

“Saya berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Klaten,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo memapaparkan perkembangan kasus stunting di daerahnya dari waktu ke waktu. Ia menyebut, kasus stunting di Kabupaten Klaten pada tahun 2020 sempat naik menjadi 10,3 persen, lalu tahun 2021 turun menjadi 8,8 persen, kemudian kembali naik pada bulan Febuari tahun 2022 menjadi 9,26 persen. Meski fluktuatif, Cahyono yakin bahwa pihaknya bisa mencapai target angka stunting di bawah 14 persen pada tahun 2024.

“Hal ini menunjukkan ada harapan bahwa kita bisa mencapai taget angka stunting di bawah 14 persen pada tahun 2024,” jelas Cahyono seperti dikutip dari klatenkab.go.id.

Ia menambahkan, Dinkes Klaten memiliki beberapa program yang sudah dilakukan untuk percepatan penurunan stunting di Klaten, seperti Waskita (Wajib Awasi Bersama Kesehatan, Ibu, Bayi, dan Balita) dan Seruling Bambu (Serbu dan Buru stunting Bekali anak menjadi Bibit Unggul). Bukan hanya itu, kerja sama dengan beberapa OPD terkait upaya penurunan stunting juga dilakukan.

“Untuk mengurangi angka stunting di Kabupaten Klaten, Dinkes telah melakukan beberapa langkah yaitu WASKITA (wajib awasi bersama kesehatan ibu, bayi dan balita) dan SERULING BAMBU (serbu dan buru stunting, bekali anak menjadi bibit unggul). Selalin itu kami (Dinkes) juga telah bekerja sama dengan OPD terkait untuk menurunkan angka stunting ini,” pungkasnya.