Tak Terganggu Aktivitas Merapi

Tak Terganggu Aktivitas Merapi Gunung Merapi. (Foto: Instagram.com/@btngunungmerapi)

Sleman - Masyarakat Desa Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tetap beraktivitas biasa, meski Gunung Merapi masih berstatus waspada.

"Peningkatan aktivitas Merapi dengan adanya guguran lava beberapa waktu terakhir ini, tidak membuat warga panik atau resah," ujar Kepala Desa Glagaharjo, Suroto, Kamis (29/11). Desa Glagaharjo berada di lereng Gunung Merapi.

Meski begitu, imbuh dia, persiapan warga lebih matang dalam mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Mereka telah belajar dari erupsi pada 2010.

Pemerintah desa (pemdes) pun terus melakukan sosialisasi dampak erupsi Merapi. Bahkan, telah menyiapkan dua titik kumpul di tiap dusun mulai dari Dusun Kalitengah Lor, berjarak enam kilometer dari puncak Merapi, hingga Dusun Singlar. Total delapan titik kumpul untuk warga, sebelum evakuasi.

"Masyarakat juga aktif ronda Merapi, sebagai upaya untuk menjaga kondusivitas warganya. Saat ini, warga juga telah mengemas barang dan dokumen berharga pada satu tempat yang mudah dijangkau dan mudah membawanya saat terjadi bencana," beber Suroto.

Aktivitas normal juga terjadi di Desa Kepuharjo, Cangkringan. "Tidak ada yang berubah aktivitasnya," ucap Kepala Desa Kepuharjo, Heri Suprapto.

Instansi berwenang, tambahnya, menginstruksikan warga menghindari radius tiga kilometer dari puncak Merapi. Sementara warga di lereng, maksimal beraktivitas di sekitaran bungker Kaliadem, sekira 4,5 kilometer dari puncak.