Selisih Paham, Massa LUIS 'Geruduk' Lapas Surakarta

Selisih Paham, Massa LUIS 'Geruduk' Lapas Surakarta Rutan Surakarta, Jateng. (Foto: Polda Jateng)

Surakarta - Terjadi keributan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I-A Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (10/1). Sekelompok massa dari Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) datang dan berupaya merangsek masuk ke arah pintu rutan di Jalan Slamet Riyadi tersebut.

Puluhan aparat kepolisian pun berjaga di depan rutan. Mereka mencegah massa menerobos barisan pengamanan. Massa akhirnya membubarkan diri, tak lama usai berteriak dan menggedor mobil tahanan di depan rutan.

Humas LUIS, Endro Sudarsono, menyatakan, pihaknya mendatangi Rutan Surakarta, karena rekannya yang datang menjenguk sempat berselisih paham dengan seorang narapidana.

"Di dalam bertemu dengan orang yang pernah punya masalah dengan dia (napi yang dijenguk). Kemudian, terjadi cekcok hingga lempar-lemparan," ujarnya, beberapa saat lalu.

Kehadiran massa, imbuh dia, hanya untuk mengeluarkan rekan-rekannya yang sedang membesuk di dalam rutan. "Info terakhir, semua sudah keluar," ungkapnya.

Terpisah, Wakapolresta Surakarta, AKBP Andy Rifai, membenarkan, terjadi keributan di dalam rutan saat jam besuk. Pemicunya, "kesalahpahaman saja."

Pindah Napi
Di sisi lain, aparat memindahkan 12 napi kembali dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kedung Pane Semarang dan Lapas Sragen. Proses pemindahan menggunakan mobil barakuda.

"Total ada 12 narapidana yang dipindah," ungkap Kepala Rutan Kelas I-A Surakarta, M. Ulin Nuha. Mulanya, hanya enam napi yang dipindahkan pada kloter ketiga.

Pemindahan pertama dibagi menjadi dua kloter. Kloter pertama, yakni Iwan. Sedangkan kloter kedua, Ihsan, Tedi, Qomari, Angger, dan Rohmad.

"Langkah evakuasi dan pemindahan tahanan ke Sragen dan Kedung Pane Semarang, untuk mengurangi konflik yang berkelanjutan," tutup Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Agus Triatmaja.