Sebaran Hoaks kian Kronis Jelang Pemilu

Sebaran Hoaks kian Kronis Jelang Pemilu Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Semarang - Peredaran kabar bohong di Jawa Tengah (Jateng) kian intens menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Demikian catatan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

"Hoaks yang tersebar di media hingga saat ini meningkat 23 persen," ujar Kepala Diskominfo Jateng, Reina Retnaningrum, di Kota Semarang. Pemilu digelar sepekan lagi.

Diskominfo bersinergi dengan penyelenggara "demokrasi prosedural" guna memberangus hoaks selama masa kampanye. Juga menyiapkan tiga kebijakan.

Pertama, menggencarkan digitalisasi literasi. Berikutnya, menghapus akun-akun penyebar hoaks dan melapor kepada penegak hukum.

Reina menerangkan, sedikitnya 22 kiriman taksahih tersebar di seluruh Indonesia. Peserta pemilu pun diajak takmelanggar regulasi terkait. Tak berkampanye di media sosial (medsos), misalnya.

"Aturan ini harus ditaati oleh semua peserta. Bagi para aparatur sipil negara (ASN) sendiri, tetap harus berpedoman pada aturan KPU terkait netralitas selama kampanye," tandas dia.