Sebanyak 52 Rumah Rusak di Wonogiri karena Bencana

Sebanyak 52 Rumah Rusak di Wonogiri karena Bencana Ilustrasi longsor. (Foto: Pemkot Semarang)

Wonogiri - Sebanyak 52 rumah rusak dan pohon bertumbangan akibat hujan disertai angin kencang di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng), sejak 1-19 Januari 2019. Pada periode sama, terjadi empat kali longsor.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Cuma kerugian materiel sekitar Rp194 juta.

"Hujan disertai angin kencang di Giriwoyo, Selasa (15/1), lalu merusak 19 rumah bagian atap," ujarnya, baru-baru ini. Dia menyarankan, "Sebaiknya pohon di dekat hunian dipangkas untuk mengurangi risiko bencana."

Berdasarkan data BPBD Wonogiri, terjadi enam kali hujan disertai angin kencang di Kecamatan Giriwoyo. Dampaknya, 28 rumah dan pohon roboh.

Lalu, empat kejadian di Manyaran dan berdampak pada 15 objek. Selanjutnya, tiga peristiwa di Selogiri yang mengakibatkan tiga rumah rusak dan pohon tumbang.

Berikutnya, masing-masing satu peristiwa di Bulukerto, Puhpelem, dan Pracimantoro. Bencana tersebut, mengakibatkan kerugian materil hingga Rp39 juta.

Sementara longsor, terjadi di Jatipurno, Bulukerto, Puhpelem, dan Kismantoro. Dua objek terdampak di Bulukerto. Sedangkan di tiga lokasi lain, masing-masing mengenai satu objek. Kerugian ditaksir Rp155 juta.

Terpisah, Camat Manyaran, Rahmat Imam Santosa, mengimbau, warga selalu waspada. Sebab, terjadi bencana di beberapa titik di wilayah. Desa Karanglor, Gunungan, dan Kelurahan Pagutan, misalnya.