Sebab Macan Mangsa Ternak Warga Versi BKSDA

Masih ada kijang dan stok makanan di Gunung Lawu aman
Penulis: Fatah Hidayat Sidiq - Rabu, 5 Desember 2018
Ilustrasi. (Foto: pixabay.com)
Ilustrasi. (Foto: pixabay.com)

Karanganyar - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah (BKSDA Jateng) memastikan, macan memangsa ternak warga bukan karena stok makanan menipis. Sebab, masih ditemukan kijang di Gunung Lawu.

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah I Jateng, Titik Sudaryanti, menduga dua hal. Habitat belum pulih pascakebakaran dan induk macan mencari anaknya. Soal menerkam ternak warga, karena sang induk sekalian melatih anaknya berburu.

"Kamera infrared, sementara baru menangkap aktivitas dua ekor macan yang berkeliaran di dekat permukiman warga. Ukurannya besar dan kecil. Kemungkinan, salah satu di antaranya adalah sang induk dan yang kecil merupakan anaknya," ujarnya, Rabu (5/12).

Baca: Lagi, Hewan Buas Mangsa Ternak Warga Wonorejo

Kendati demikian, BKSDA Jateng bakal tetap mamasang perangkap dekat permukiman warga dan menolak melakukan perburuan hingga ke atas Gunung Lawu.

"Saya mendukung langkah warga Beruk yang sepakat untuk mencegah pemburu masuk hutan lindung. Saya berharap, keputusan warga ini dicontoh oleh warga di wilayah lain," ucap Titik.

"Pasalnya, langkah ini bisa berdampak baik terhadap ketersediaan makanan untuk macan, termasuk keselamatan macan itu sendiri," tandas dia, melansir solopos.com.

Baca: Khawatir Dimangsa Macan, Warga Lereng Lawu Jual Ternak

Editor:

Fatah Hidayat Sidiq adalah editor di posjateng.id

Scroll