Rp1,7 Miliar untuk Hapus Stigma Negatif Gunung Kemukus

Rp1,7 Miliar untuk Hapus Stigma Negatif Gunung Kemukus Kawasan Gunung Kemukus, Kecamatan Sumberlawang di Kabupaten Sragen, Jateng. (Foto: Google Maps/Soffian WA)

SRAGEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Jawa Tengah (Jateng), menyiapkan dana Rp1,7 miliar. Untuk menghilangkan stigma wisata esek-esek. Di kawasan Gunung Kemukus. Kecamatan Sumberlawang.

"Melalui pembangunan fisik, kami ingin mengubah kesan kurang baik. Yang sempat melekat pada objek wisata ini," kata Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Sragen, Muhtar Ahmadi.

Kawasan yang akan ditata beragam. Seperti renovasi tempat rehat (rest area); kios suvenir dan kuliner; fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK); jalan setapak; papan nama; serta panggung hiburan.

"Harapannya, Gunung Kemukus benar-benar bisa menjadi objek wisata yang menarik. Untuk dikunjungi semua kalangan. Lapisan masyarakat," lanjut dia.

Proyek telah dilelang. Pemenangnya pun sudah diketahui. Nantinya, bakal ada semacam Islamic Center. Sebagai penopang wisata religi.

Anggaran berasal dari dana alokasi khusus (DAK). Untuk menata kawasan objek wisata religi secara menyeluruh.

"Untuk pembangunan fisik, kami belum bisa mengandalkan APBD. Dana dari APBD ada, tapi jumlahnya tidak seberapa," ujarnya, mengutip Kedaulatan Rakyat.

Kirab Larap Selambu Makam Pangeran Samodro setiap malam 1 Sura selalu didatangi seribuan pengunjung. Membeludak hingga ke tempat rehat. Karenanya, akan ditata ulang. Menjadi lebih besar.

"Di sana, juga ada panggung. Yang biasa digunakan untuk pementasan wayang kulit. Kondisi panggung itu juga sudah memprihatinkan. Jadi, salah satu program penataan kawasan ini, nantinya adalah menyasar perbaikan panggung tersebut," bebernya.

Sementara, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengaku, risih. Dengan praktik esek-esek di kawasan objek wisata Gunung Kemukus.

"Perlu ketegasan memang. Untuk membongkar akar penyimpangan ritual wisata. Yang selama ini terjadi di sana," ucapnya.
"Kalau Bu Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, red) bisa (menata lokalisasi Dolly), saya pikir, Sragen juga harus bisa," tuntas Yuni.