Retakan Tanah Keluar Api, Diduga karena Gas Alam

Retakan Tanah Keluar Api, Diduga karena Gas Alam Seorang warga coba menyalakan api dengan pemantik di rekahan tanah di Banjarnegara, Jateng. (Foto: ist)

Banjarnegara - Api yang menyembur dari dalam tanah di jalan menuju perkebunan salak Desa Majatengah, Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), diduga karena adanya gas alam.

"Kita gali sedalam 30 sentimeter, tidak ditemukan gas berbahaya. Mungkin gas alam," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surip, baru-baru ini.

Fenomena tersebut terjadi di lubang retakan akibat longsor, Jumat (7/12). Saat PVMBG ke lokasi, api sudah padam. Pun tak tercium bau gas.

Surip menambahkan, pihaknya juga belum mengetahui faktor terbentuknya gas itu, apakah gas metana atau fosil dari sisa-sisa tanaman, hewan, dan mikroorganisme.

Karenanya, PVMBG membawa sampel dari pemeriksaan di lapangan ke laboratorium untuk mengetahui persis kandungan gas di dalamnya.

Sementara, Sekretaris Desa Majatengah, Dwi Priyo Ariwibowo, menyatakan fenomena tersebut baru pertama terjadi. Saat dia ke lokasi, api sudah padam. "Kami sempat menyalakan korek di lokasi retakan. Tetapi, api tidak menyala lagi," imbuh dia.