Ratusan Hektare Sawah di Sragen Diserang Hama Tikus

Ratusan Hektare Sawah di Sragen Diserang Hama Tikus Ilustrasi/ Foto: Flickr

Ratusan Hektare Sawah di Sragen Diserang Hama Tikus

SRAGEN –Dinas pertanian Sragen, Jawa Tengah, mencatat sepanjang 2019 sekitar 342 hektare lahan pertanian padi di 13 kecamatan diserang hama tikus.

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) di Sragen, Paiman, mengungkapkan Kecamatan Gondang paling banyak terdampak serangan tikus, yakni mencapai 80 hektare lahan. Wilayah kedua terdampak hama tikus di Sragen adalah Tanon dengan total 72 hektare lahan.

“Serangan itu masuk kategori ringan. Pada serangan awal ada 69 hektare dan ada tambahan pada awal Desember sampai sekarang sebanyak 273 hektare. Untuk upaya pengendalian sudah dilakukan di 444 hektare sawah,” ujarnya, dikutip dari Solopos.com, Selasa, (17/12)

Menanggapi hal tersebut, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meminta Dinas Pertanian mengadakan gropyokan tikus.

“Bu Eka! Gropyokan lagi segera ya! Pekan depan mungkin, coba dipikirkan. Nanti satu ekor tikus kita beli dengan harga Rp2.000/ekor,”  ujarnya kepada Kepala Dinas Pertanian Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, saat bertemu warga Kecik, Kecamatan Tanon.

Yuni juga memerintahkan Distan Srageb menggadakan gerakan pembasmian hama tikus karena sudah banyak inisiasi pemerintah desa (pemdes) yang membeli tikus hasil buruan senilai Rp1.000/ekor. Yuni berencana meningkatkan nilai tawar hasil tangkapan hama tikus dari Rp1.000/ekor menjadi Rp2.000/ekor pada pembasmian selanjutnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur Dukuh Sambirejo, Kecik, Tanon, Suwandi, mengaku setuju dengan rencana gropyokan yang direncanakan Bupati Sragen. Dia mengatakan selama ini petani memasang jebakan listrik untuk membasmi tikus. Dalam semalam jebakan listrik itu bisa mendapatkan 100 ekor tikus.

“Pemasangan jebakan listrik itu harus ditunggu karena berisiko. Selain itu, petani juga memasang pagar plastik disawah dan jaga malam di sawah untuk mencari tikus,” tuturnya.