Produksi Tembakau Temanggung Susut 50 Persen

Produksi Tembakau Temanggung Susut 50 Persen Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

TEMANGGUNG - Produksi tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), tengah merosot. Lantaran cuaca tak mendukung saat masa tanam. Sehingga, pasokan air tidak maksimal.

"Jika dikalkulasi semuanya, (turun) sekitar 50 persen," ujar Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Temanggung, Agus Setyawan. Kadar penurunan di setiap titik beragam.

Produksi maksimal 30 persen terjadi di lereng Gunung Persen. Kemudian lereng Sindoro sekitar 50 persen dan Prau 70 persen.

"Musim tanam kemarin belum dapat hujan. Jadi, pertumbuhannya tidak bisa maksimal," kata dia.

Para petani mula-mula menanam tembakau di lereng Gunung Prau. Terakhir di Sumbing. Mengikuti masa panen.

Melansir Suara Merdeka, AMTI menaksir penurunan produksi mencapai 50 persen. Normalnya susut 0,7-0,9 ton per hektare.

Kendati begitu, Agus mengklaim, kualitas tahun ini relatif lebih baik daripada sebelumnya. Sayangnya, harga tak beranjak naik. Karena takada persaingan perdagangan tembakau rajangan.

"Biasanya setiap musim panen raya, setidaknya ada dua pabrikan rokok kretek yang melakukan pembelian. Tapi sekarang hanya satu pabrikan saja yang pembeliannya kenceng," tutup Kepala Desa Campurejo, Kecamatan Tretep itu.