Polisi: Massa Tablig Akbar Solo Diajak Coblos Prabowo

Polisi: Massa Tablig Akbar Solo Diajak Coblos Prabowo Suasana tablig akbar PA 212 Solo Raya di kawasan Gladak, Kota Surakarta, Jateng, Minggu (13/1). (Foto: Twitter/@RajaPurwa)

Semarang - Polda Jawa Tengah (Jateng) mencatat terjadi beberapa kegiatan politik saat tablig akbar di kawasan Gladak, Kota Surakarta, Minggu (13/1). Misalnya, ada seruan memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Memang betul, ternyata saat pelaksanaan, bukan mengajak kebaikan, tetapi malah mengajak massanya untuk coblos nomor 02, dan menebar kebencian, dan permusuhan," ujar Kapolda Jateng, Irjen Condro Kirono, di Kota Semarang, Senin (14/1).

Baca juga: 
Tablig Akbar PA 212 Solo Raya Belum Berizin

Bawaslu: Tablig Akbar Harus 'Steril' Konten Kampanye Politik
Tabligh Akbar 212 Solo Disebut Bukan Agenda Politik

Dia pun menyayangkan ulah sebagian peserta aksi yang merundung anggota polisi yang melakukan pengamanan. Pada video yang berbedar, seorang polisi yang mengamankan acara terlihat diam saat dibentak seseorang peserta tablig akbar.

Dalam video tersebut, seorang pria membawa ponsel dan menyorotkan kameranya ke arah petugas. Soalnya, polisi dianggap menghalang-halangi, sehingga pria itu terus marah-marah. Sedangkan aparat, tetap diam, termasuk kala peserta ini berupaya menggeser pagar pembatas.

"Karena merasa dihalangi polisi, mereka mem-bully dan mendelegetimasi polisi, seolah-olah memusuhi umat Islam. Kami tidak represif. Tetap senyum dan simpatik, walaupun di-bully," terangnya.

Pindah Lokasi
Di sisi lain, Condro menerangkan, pihaknya menyarankan lokasi tablig akbar ke Masjid Agung. Alasannya, kegiatan tak mengantongi izin dari kepolisian.

"Kita sarankan untuk di Masjid Agung, kalau itu kegiatan agama. Jangan di Gladag, Jalan Slamet Riyadi, karena jalan umum," jelas dia.

"Mereka berpendapat, bahwa kegiatan mereka giat agama. Sehingga, tidak perlu izin. Cukup pemberitahuan. Sudah kita jelaskan, bahwa kalau akan dilaksanakan di jalan umum, harus ada rekomendasi atau izin dari Dishub Solo, tapi mereka tidak mengurusnya," imbuhnya.

Meski tak berizin, kepolisian memberikan kompensasi acara diselenggarakan di kawasan Gladak. Namun, dengan pengamanan. Polisi juga melakukan penyekatan di sejumlah titik lokasi. "Karena tidak ada izin," tuntas Condro.