Pemkot Magelang Segera Tumbuhkan 1.500 Startup Lokal pada 2024

Pemkot Magelang Segera Tumbuhkan 1.500 Startup Lokal pada 2024 Ilustrasi kantor startup. Foto: unsplash.com

Magelang, Pos Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang akan menumbuhkan sebanyak 1.500 startup lokal pada 2024. Program tersebut sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 Kota Magelang.

Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz menargetkan, setidaknya di setiap RT tumbuh satu atau dua startup yang betul-betul berpotensi dan berkembang. Ia tidak ingin program andalannya itu terealisasi hanya di awal.

“Tiap RT minimal ada satu hingga dua startup baru, maka akan tumbuh menjadi 2.000-an. Saya tidak ingin realisasi di awal, tapi lebih dari itu, pengembangan harus konsisten dan berkelanjutan,” jelas Aziz dalam keterangannya di jatengprov.go.id, Jumat (29/10).

Menurutnya, sejauh ini perkembangan startup Kota Magelang masih tertinggal dengan daerah-daerah lainnya. Hal ini juga mempengaruhi banyaknya pengangguran usia produktif masyarakat Kota Magelang.

“Dengan tumbuhnya startup baru, otomatis ada perusahaan rintisan yang menciptakan lapangan pekerjaan baru, sehingga akan mengurangi angka pengangguran,” harapnya.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang, Handini Rahayu mengatakan, untuk mencapai target, pembinaan startup akan terus dilakukan antarorganisasi perangkat daerah (OPD) dan stakeholders lainnya.

“Awalan dari startup ini adalah pelatihan, pendekatan, pendampingan, dan kemudahan dalam akses-aksesnya. Jadi, startup ini tidak hanya ditangani Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), tetapi ada dari DP4KB, Disporapar, dan dikembangkan oleh Disperindag. Semua harus seiring sejalan,” ujarnya.

Ia menambahkan, startup baru yang menjadi program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang tersebut merupakan rintisan usaha berbasis lokal. Di sisi lain, Pemkot Magelang akan mendorong peningkatan jiwa kewirausahaan masyarakat.

“Program 1.500 startup baru tidak sekadar pelatihan, tapi ada ekosistem di dalamnya. Antara lain, pelatihan, pendampingan, dan bahkan permodalan, promosi, dan pemasarannya,” ucap Handini.