Pelepasan 485 Ekor Burung Merpati Menjadi Tanda Perayaan Berdirinya Masjid Menara

Pelepasan 485 Ekor Burung Merpati Menjadi Tanda  Perayaan Berdirinya Masjid  Menara Pelepasan 485 ekor burung merpati di halaman Masjid Al Aqsha Menara Kudus untuk perayaan ta'sis atau berdirinya Masjid Al Aqsha Menara Kudus, Jawa Tengah, Selasa (10/3/2020). (FOTO ANTARA / Akhmad Nazaruddin Lathif)

KUDUS-Perayaan ta'sis atau berdirinya Masjid Al Aqsha Menara Kudus, Jawa Tengah yang nantinya diisi dengan berbagai kegiatan dibuka dengan pelepasan 485 ekor burung merpati ke udara sebagai simbol perdamaian antarumat beragama di Tanah Air, Selasa (10/03), di Kudus.

"Jumlah burung merpati sebanyak 485 ekor, sesuai simbol kedamaian yang dilepas agar dunia melihat dari kaki Menara Kudus ini bisa mengambil hikmah kearifan untuk kedamaian semesta," kata Ketua Panitia Perayaan Ta'sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus Abdul Jalil di Kudus, Selasa(10/03).

Ia menjelaskan perayaan ta'sis Masjid Al Aqsha Menara Kudus ini dihadirkan untuk meneguhkan kembali kearifan Menara Kudus untuk kedamaian multietnis dan multireligi dengan kearifan masing-masing.

Ta'sis Masjid Al Aqsha Menara Kudus, kata dia, mengacu pada prasasti di atas mihrab yang berukuran 40 x 23 sentimeter dengan tulisan berbentuk kursif umum teratur mirip "khath thuluth" dengan titik-titik pada sejumlah huruf besarnya.

Berdasarkan prasasti tersebut, kata dia, ta'sis Masjid Al Aqsha dilaksanakan pada hari Selasa (10/3) legi, 19 Rajab 956 Hijriyah, bertepatan dengan 23 Agustus 1549 tarikh umum.

Pembukaan perayaan ta'sis Selasa (10/3) ini , katanya, untuk mengawali seluruh rangkaian acara hingga puncaknya muhibah internasional menara bershalawat.

Terkait dengan tema kearifan untuk kedamaian, kata dia, karena hingga kini pertengkaran atas nama agama dan etnis masih muncul, sementara sejak 485 tahun lalu sudah diberi tuntunan untuk berdamai, ikhlas, berdampingan antaretnis dan agama.

Hal itulah, lanjut dia, kearifan agar etnis jawa, Arab, dan China melebur di Kudus.

"Kearifan tersebut, bisa dilihat dari bodi Masjid Menara Kudus yang memiliki simbol bodi candi, sedangkan atapnya jelas Muslim. Sebelah baratnya yang merupakan pancuran wudhunya jelas Budha," katanya.

Andai saja mengikuti tuntunan sesepuh, kata dia, kearifan itu menjiwai diri semua masyarakat sehingga tidak akan ada lagi pertengakaran.

Sementara agenda malam (10/3) ini, ada kegiatan khataman Al Quran yang menghadirkan sembilan tokoh yang akan berada di puncak Menara Kudus yang akan memimpin khataman Al Quran, demikian Abdul Jalil. (Ant)