Pedagang Terminal Terboyo Direlokasi ke Pasar Banjardowo

Pedagang Terminal Terboyo Direlokasi ke Pasar Banjardowo Disdag Kota Semarang membuka beberapa kios di Pasar Banjardowo, Selasa (23/10). Kios itu untuk relokasi pedagang kaki lima (PKL) Terminal Terboyo. (Foto: Pemkot Semarang, Jateng)

Semarang - Sebagian pedagang Terminal Terboyo Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), untuk sementara akan kembali berjualan dengan menempati Pasar Banjardowo, Genuk, mulai Kamis (22/11).

Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa (PPJ) Unit Terminal Terboyo, Mustofa, menerangkan, ada 216 pedagang di terminal. Rerata berjualan kuliner untuk memenuhi kebutuhan penumpang, pengunjung, maupun awak bus.

"Sudah lima bulan sejak Juli lalu, para pedagang yang direlokasi belum memperoleh tempat. Ini membuat mereka kesulitan mencari nafkah," ujarnya, Minggu (18/11).

Pedagang yang akan kembali telah menerima kunci lapak dari Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang, beberapa waktu lalu. Detailnya, 28 kios dan 17 los. Dengan demikian, masih ada 40 los dan 30 kios yang kosong.

"Kami berterima kasih kepada Dinas Perdagangan, sudah bersedia memberi lokasi pengganti. Sehingga, pedagang bisa kembali berjualan," imbuh dia.

Sebagian pedagang yang tak pindah ke Pasar Banjardowo, kata Mustofa, akan menempati lapak sementara di depan terminal. Lapak dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Dia berkeyakinan, lokasi anyar akan ramai pengunjung. Alasannya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang bakal membangun terminal tipe C di sekitar pasar.

"Pasarnya terletak di pinggir jalan raya. Sehingga, lokasinya cukup strategis. Saat ini, juga banyak angkutan dari Demak dan Jepara yang melintas depan Pasar Banjardowo," bebernya.

Sejumlah pedagang direolakasi, lantaran Pemkot Semarang sedang membongkar Terminal Terboyo. Anggaran rehabilitasi sekitar Rp50 miliar, agar terminal tipe A itu menjadi tipe C. Dengan begitu, pengelolaannya akan dilimpahkan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ke pemkot.

Sementara Kepala Disdag Kota Semarang, Fajar Purwoto, menyatakan, penempatan pedagang tersebut bersifat sementara selama pembangunan. Mulanya, pemkot memberikan tiga opsi relokasi, Pasar Banjardowo, Waru, dan Genuk.

Pasar Banjardowo dipilih, untuk mengoptimalkan pasar yang dulu sempat mangkrak ini. Pemkot pun bakal mendorong armada Trans Semarang masuk ke lokasi dengan membangun shelter, agar aktivitas pasar bergairah.

Meski begitu, Fajar berharap, pedagang lainnya menyusul. Bila berminat, dipersilakan datang ke kantor Disdag. "Syaratnya, harus benar-benar berniat untuk digunakan berjualan," jelasnya.

"Kalau tidak bersedia di Pasar Banjardowo, kami persilakan memilih pasar yang masih ada kios kosong. Yaitu, di Pasar Genuk atau Pasar Waru," pungkas dia.