Soloraya Great Sale, Melebihi Target, Wilayah Lain
Transaksi Soloraya Great Sale Melebihi Target, Akan Berlangsung di Wilayah Lain
Gelaran Soloraya Great Sale (SGS) yang masih berlangsung di sejumlah kabupaten/kota di Soloraya dinilai berhasil dalam meningkatkan ekonomi setempat.
Berdasarkan laporan panitia pada 24 Juli 2025, total transaksi telah mencapai Rp10.164.424.598.910 atau 101,64% dari sasaran Rp10 triliun. Nilai transaksi ini, diprediksi akan terus bertambah hingga acara berakhir pada 31 Juli 2025.
Transaksi tersebut tersegmentasi ke dalam berbagai kategori seperti transportasi, hotel dan makanan, jasa finansial, UMKM serta sektor kreatif, investasi, mal dan pusat perbelanjaan, pasar tradisional, properti, pariwisata, dan lainnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyatakan, Soloraya Great Sale merupakan awal dari pengembangan aglomerasi di area lain, termasuk Semarang Raya, Pati Raya, Banyumas Raya, dan seterusnya.
“Pengembangan yang dilakukan di Soloraya ini menjadi tahap awal. Di masa mendatang, sesuai arahan Gubernur, kita akan melakukan pengembangan di wilayah lain seperti Semarang Raya, Banyumas Raya, dan lainnya,” kata Sumarno saat menghadiri Rapat Koordinasi terkait Soloraya Trade, Tourism, Investment Expo (STTIE) di Adem Ayem Resto Surakarta pada Kamis (24/7).
Ia menambahkan, pelaksanaan Soloraya Great Sale ini merupakan salah satu langkah untuk membangun perekonomian daerah yang berbasis aglomerasi. Sumarno juga menyebutkan bahwa konsep aglomerasi bisa berfungsi sebagai alat yang lebih efisien untuk mengendalikan inflasi di tingkat regional.
“Jika aglomerasi ini berjalan baik, kita dapat mengendalikan inflasi dalam konteks ekonomi yang lebih terintegrasi,” terangnya.
Dengan adanya aglomerasi, Sumarno melanjutkan, setiap daerah akan memiliki spesialisasi pada produk tertentu, serta saling mendukung dalam hal distribusi dan pasokan. Model ini berpotensi mengurangi tekanan harga dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal terhadap gejolak eksternal.
Sumarno menegaskan, aglomerasi bukan hanya sekadar pembangunan fisik, melainkan juga merupakan bagian dari strategi stabilisasi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Surakarta Ferry Septha Indrianto menjelaskan, wilayah Soloraya secara alami telah terhubung dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Namun, untuk membangun daya saing regional, diperlukan arahan pembangunan yang jelas.
Ia menyatakan, STTIE 2025 adalah bagian dari acara penutupan Soloraya Great Sale dan diharapkan dapat menjadi awal untuk mewujudkan investasi yang terintegrasi serta menciptakan banyak lapangan kerja.
“Ini bukan sekadar pameran. Kami ingin Soloraya menjadi tolok ukur untuk aglomerasi yang berhasil dalam meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” tegas Ferry.
Saat ditanya tentang kesiapan untuk mendukung pelaksanaan aglomerasi di daerah lain, ia menyatakan siap untuk membantu jika diminta.
Sumber: Portaljatengprovgoid
Komentar