Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin. Foto Pemprov Jawa Tengah

Nawal, Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Kader PKK

Puluhan Kader PKK Dilatih Pemanfaatan Pekarangan

Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin menekankan urgensi meningkatkan ekonomi perempuan sebagai pemimpin keluarga melalui program pelatihan dan bimbingan oleh kader

Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin, menekankan urgensi meningkatkan ekonomi perempuan sebagai pemimpin keluarga melalui program pelatihan dan bimbingan oleh kader. Dalam upaya ini, sebanyak 70 pengurus TP PKK dari kabupaten/kota di Jateng telah mengikuti pelatihan mengenai pemanfaatan lahan, yang diwakili oleh program “Aku Hatinya PKK” dan “Rabu Pon,” yang merupakan Gerakan Ibu Menanam Pohon.

Nawal menjelaskan, kedua program tersebut lebih dari sekadar menanami lahan. Fokusnya adalah untuk memastikan bahwa tanaman yang ditanam memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Contohnya meliputi komoditas pangan seperti cabai, kangkung, dan berbagai bumbu masakan.

Selain itu, peserta juga diajarkan tentang cara budidaya ikan dalam ember. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini, diharapkan kader PKK bisa membagikan ilmu tersebut kepada masyarakat di sekitar melalui dasawisma yang terdiri dari sepuluh rumah dan seterusnya.

Dengan menanami pekarangan dengan berbagai kebutuhan pokok dapur, diharapkan ketahanan pangan keluarga akan meningkat.

“Aku Hatinya PKK sangat krusial untuk menjaga ketahanan pangan keluarga kita. Kita perlu menjadikan pekarangan sebagai aset yang bernilai, bukan hanya sekadar tanaman, tetapi juga tempat peternakan Budikdamber dengan lele dan kangkung yang dapat dilakukan,” ujarnya, setelah membuka acara di Wisma Jateng, Ungaran, Kabupaten Semarang, pada Selasa (20/5).

Di samping itu, ia juga membahas tentang peningkatan peran perempuan sebagai kepala keluarga. Dalam konteks ini, ia menekankan pentingnya ekonomi perempuan (ibu tunggal) yang harus menghidupi anak-anak. Ia juga menyebutkan tentang anak-anak dari keluarga tertentu yang, meskipun masih di bawah 20 tahun, sudah menikah dan belum memiliki stabilitas.

Ia berpendapat, kedua program tersebut (Aku Hatinya PKK dan Rabu PON) dapat terintegrasi dengan program Kikis atau Keluarga Indonesia Bebas Kemiskinan Ekstrem. Dalam program ini, ibu tunggal dan anak-anak yang menjadi kepala keluarga akan diberikan pelatihan tentang pemberdayaan ekonomi.

“Ini lebih dari sekadar peningkatan ekonomi. Dengan Aku Hatinya PKK dan Rabu Pon, semuanya bisa saling terhubung. Ada juga rencana untuk inkubasi womenpreneur,” tambah Nawal.

Pada kesempatan ini, Nawal juga meluncurkan orientasi untuk ketua kelompok kerja dan sekretaris TP PKK kabupaten/kota di seluruh Jawa Tengah yang mencapai jumlah 175 orang. Kegiatan ini diharapkan dapat menyatukan visi agar program-program pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga dapat berjalan dengan baik.

“Ini merupakan penguatan institusi, tantangannya adalah banyak kader baru. Dengan demikian, diharapkan mereka bisa berkolaborasi dan saling mendukung, untuk menjalankan program-program dalam lima tahun ke depan,” tutup Nawal.

Sumber: jatengprovgoid

Komentar