Pasar Mungkid Terbakar, Kerugian Sekitar Rp3 Miliar

Pasar Mungkid Terbakar, Kerugian Sekitar Rp3 Miliar Kondisi Pasar Mungkid di Kabupaten Magelang, Jateng, usai terbakar pada Kamis (17/10) malam. (Foto: Instagram/@pemdes_mungkind)

MAGELANG - Pasar Mungkid di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), terbakar pada Kamis (17/10) malam. Sekitar 30 persen bangunan dilalap "si Jago Merah".

"Yang terkena korban kebakaran sekitar 90 pedagang los. Diperkirakan kerugian material bangunan sekitar Rp3 miliar," ucap Kepala Disdagkop UKM Kabupaten Magelang, Asfuri Muhsis, Jumat (18/10).

"Los di dalam aman. Enggak terkena kebakaran," kata seorang pedagang buah, Nur K., terpisah.

Petugas telah memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP). Seluruh akses masuk ditutup.

Para pedagang yang losnya tidak terbakar, sebagian berjualan hari ini. Di pinggir jalan depan pasar.

"Ini pisang kalau enggak dijual, busuk. Jadi, jualan di sini," tutur Nur.

Nasib berbeda dialami pedagang lainnya, Juwarni (56). Tempat berjualannya terbakar. Nahasnya, sempat penambah stok barang dagangan sebelum insiden.

"Kamis pagi nyetok beras. Sekitar empat kuintal. Grobok di dalam juga terbakar. Kalau uang sekitar Rp500-an ribu," ujar pedagang beras itu.

Pasar Darurat
Sementara, Wakil Bupati Magelang, Edi Cahyana, memastikan, pihaknya segera membangun pasar darurat. Agar perekonomian pedagang tetap bergeliat. "Ini baru akan kita rapatkan," jelasnya.

Disdagkop UKM ditugaskan untuk membuat kajian tentang pasar darurat. Seperti mengenai lokasi. Agar aktivitas perdagangan lancar.

"Jangan sampai di penampungan juga nanti sepi. Kalau tidak strategis atau apa. Ya, secepatnya kita (bangun). Apalagi, ini menjelang musim hujan juga. Kasihan," tutur dia.

Pemerintah kabupaten (pemkab) pun sesumbar, segera membangun kembali Pasar Mungkid. Lantaran rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2020 belum lama diserahkan ke DPRD.

"Masih punya kesempatan. Untuk direalisasi di 2020. Kita bangun sekalian. Karena memang secara fisiknya pasar ini sudah tidak layak lagi," tutup Edi, mencuplik detikcom.