Musim Penghujan Tiba, Kasus DBD Gunungkidul Meningkat

Musim Penghujan Tiba, Kasus DBD Gunungkidul Meningkat Ilustrasi Nyamuk DBD. Foto: halodoc.com

Gunungkidul, Pos Jateng – Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gunungkidul mulai meningkat. Peningkatan kasus tersebut terjadi sejak musim penghujan tiba.

"Jadi di bulan Agustus ini tidak ada kasus, kemudian mulai meningkat di September dan bulan-bulan selanjutnya," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Diah Prasetyorini, Senin (8/11).

Merujuk pada data dari gunungkidulkab.go.id, kasus DBD pada bulan September sebanyak 11 kasus, sedangkan pada bulan Oktober naik menjadi 15 kasus. Bahkan pada awal November adanya laporan penambahan kasus DBD.

“Tepatnya dari Januari hingga Oktober, sesuai data yang dimiliki, di Gunungkidul terdapat 70 kasus DBD,” terang Diah.

Diah berpesan kepada masyarakat Gunungkidul bahwa kewaspadaan terhadap ancaman penyakit DBD bisa dilakukan dengan terus menjalankan program hidup bersih sehat dan berolahraga.

Pihak Dinkes saat ini sudah menyiapkan petugas fogging untuk mengendalikan penyebaran nyamuk DBD. Sejalan dengan itu, gerakan untuk menutup mengubur dan menguras tempat-tempat wadah air harus tetap dilakukan.

“Tentunya harus didukung dengan makanan yang bergizi. Program pemberantasan sarang nyamuk tetap harus dilakukan secara berkala melalui gerakan 3M,” katanya.

Diah menambahkan, masyarakat sudah paham berkaitan dengan upaya pencegahan. Meski demikian, harus ada upaya mengingatkan karena ancaman tidak sepenuhnya bisa dihilangkan.

“Untuk pencegahan memang membutuhkan partisipasi dari masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty, menghimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Khusus untuk pencegahan DBDB, masyarakat diminta agar melakukan gerakan 3M Plus, yakni menguras/membersihkan, menutup penampungan air, mengubur/mendaur ulang, hingga menggunakan abate.