Dalam menghadapi meningkatnya potensi intoleransi dan polarisasi sosial berbasis agama atau suku, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk merawat toleransi dan menjaga kerukunan di tengah masyarakat. Kesbangpol, bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, meluncurkan program prioritas yang bertujuan untuk memperkuat dialog lintas-agama, mendorong harmoni sosial, dan membangun kesadaran toleransi di kalangan masyarakat.
Peningkatan potensi intoleransi dan polarisasi sosial merupakan tantangan yang harus dihadapi secara bersama-sama. Dalam konteks ini, Kesbangpol berperan penting dalam memfasilitasi dan membina kerukunan umat beragama, serta memperkuat nilai kebangsaan dan persatuan. Melalui kolaborasi dengan FKUB dan ormas keagamaan, Kesbangpol berupaya menciptakan ruang dialog yang konstruktif, di mana berbagai kelompok dapat saling memahami dan menghargai perbedaan yang ada.
Program ini mencakup serangkaian kegiatan, seperti seminar, lokakarya, dan diskusi publik yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Dengan melibatkan tokoh agama, pemuda, dan masyarakat umum, diharapkan dapat tercipta kesadaran kolektif akan pentingnya toleransi dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari. Upaya ini diharapkan tidak hanya mengurangi potensi konflik, tetapi juga memperkuat rasa persatuan di tengah keberagaman yang ada di Jawa Tengah.
Kesbangpol Jawa Tengah berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam menjaga stabilitas sosial dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia. Melalui inisiatif ini, diharapkan masyarakat Jawa Tengah dapat hidup rukun dalam keragaman, serta bersama-sama membangun masa depan yang lebih harmonis dan sejahtera.