Melimpah, Produksi Garam Jateng pada 2019

Melimpah, Produksi Garam Jateng pada 2019 Petani memanen garam di Desa Bunder, Kabupaten Pamekasan, Jatim, Selasa (8/10). (Foto: Antara Foto/Saiful Bahri)

SEMARANG - Produksi garam di Jawa Tengah (Jateng) meningkat signifikan pada 2019. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mencatat, angkanya naik sekitar 300 ribuan ton dibandingkan tahun sebelumnya.

"Sudah mencapai 1,043 juta ton. Sedangkan 2018, tercatat 751.463 ton," ucap Kepala DK Jateng, Fendiawan Tiskiantoro, di Kota Semarang, Rabu (20/11).

Baca: Harga Garam Konsumsi Tak Seperkasa Produk Impor

Dirinya menyebut, ada sejumlah faktor yang menyebabkan produksi meroket. Salah satunya kemarau panjang.

Sejumlah daerah menjadi sentra produksi. Semacam Rembang, Brebes, Cilacap, Demak, Batang, Kebumen, Purworejo, Jepara, dan Pati.

"Petani garam terbanyak berada di Kabupaten Pati. Dengan total 8.178 orang. Disusul Rembang dengan 4.009 orang dan Demak 1.354 orang," tuturnya. Jumlah petani se-Jateng mencapai 14.836 orang.

Meski demikian, harga garam anjlok. Di kisaran Rp300-Rp400 per kilogram. Tiga tahun lalu menembus Rp1.000 per kilogram.

Fendi berkilah, pemprov berupaya melindungi harga garam stabil. Dengan membangun gudang di sentra produksi, terowongan, dan geoisolator. Juga menyimpan produk di gudang kala nilainya merosot.

"Pemberian bantuan itu agar garam Jateng memiliki kualitas bagus. Sehingga, harganya tinggi di pasaran," tuntasnya, mengutip Antara.