Longsor Ancam Rusunawa Mojosongo Solo

Longsor Ancam Rusunawa Mojosongo Solo Ilustrasi rusunawa. (Foto: Pemkot Surakarta)

Surakarta - Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), terancam longsor dari tebing di sampingnya karena tak dibuatkan talut.

Tanah miring setinggi 5-6 meter di sisi selatan kompleks blok C dan D perlahan ambrol, akibat guyuran hujan beberapa hari terakhir. Pantauan Rabu (23/1), tanah lapis kedua (subsoil) di tebing sudah tampak jelas.

"Rumpun bambu di atas, tampaknya sudah mati. Saya khawatir, kalau longsor, lagi akan jatuh menimpa bangunan," ujar seorang pekerja bangunan, Yopi (19).

"Sementara, dibiarkan seperti ini, karena memang tidak masuk (anggaran) proyek (pembangunan rusunawa)," sambung dia. Longsor terjadi pascahujan deras pada Minggu-Senin (20-21/1).

Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sewa Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkim) Surakarta, Toto Jayanto, menyatakan, pernah mengusulkan pembuatan talut. Namun, belum disetujui.

"Padahal, penting sekali. Kemungkinan akan diajukan lagi pada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Perubahan. Semoga waktunya cukup," ucapnya, melansir solopos.com.

Rusunawa tersebut dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan anggaran Rp26 miliar. Pengerjaannya kini tinggal tahap akhir dan pembersihan.

Tiap tower bisa dihuni 74 keluarga. Rusun hanya diperuntukkan masyarakat kurang mampu berpenghasilan di bawah Rp2,5 juta per bulan.