Laporan Sarang Tawon Signifikan pada Awal 2019

Laporan Sarang Tawon Signifikan pada Awal 2019 Petugas Damkar Surakarta, Jateng, mengevakuasi sarang tawon ndas di salah satu kediaman warga. (Foto: Twitter/@damkarsukarta)

Surakarta - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), menerima 40 laporan keberadaan sarang tawon ndas sepanjang Januari 2019. Sebanyak 30 laporan sudah dieksekusi.

Kepala Damkar Surakarta, Gatot Sutanto, menyatakan, jumlah tersebut cukup signifikan dibanding 2018. "Tahun lalu, ada 90-an operasi penanganan sarang tawon ndas," ujarnya, Kamis (24/1).

Baca juga:
Klaten Libatkan LIPI Teliti Ledakan Tawon Vespa Affanis
Enam Warga Sukoharjo Tewas Tersengat Tawon

Kata dia, aduan meningkat pada awal dan akhir tahun. Jauh berbeda dengan pertengahan tahun, kuantitas laporan relatif sedikit. "Tren grafik laporan seperti itu," jelasnya.

Gatot menerangkan, 40 laporan yang masuk berasal dari lima kecamatan. Sarang-sarang tawon yang dilaporkan berada di pekarangan, dahan pohon, maupun rumah.

Damkar serius dalam menangani masalah tersebut. Sebab, racuan tawon ndas cukup berbahaya. Ada warga Pasar Kliwon yang tewas akibat tersengat tawon pada 2017.

"Bagi yang tidak punya kemampuan, kami minta tidak nekat menangani sendiri sarang tawon ndas itu. Hubungi saja kami. Akan kami terjunkan tim untuk penanganan," terang dia.

Petugas dilengkapi seragam pemadam kebakaran beroperasi pada malam hari, mayoritas tawon berada dalam sarang. Sehingga, pekerjaan lebih optimal dan efektif.

"Hampir 90 persen operasi penanganan sarang kami lakukan malam hari. Saat operasi, tim memakai seragam operasi pemadaman api. karena itu yang kami punya," tuntas Gatot.