Laporan Balon Udara Liar di Yogyakarta Meningkat

Laporan Balon Udara Liar di Yogyakarta Meningkat Sejumlah warga melepaskan balon udara sela Java Balloon Festival di Pekalongan, Jateng, 21 Juni 2018. (Foto: Antara Foto/Harviyan Perdana Putra)

SLEMAN - Laporan balon udara liar dan masuk jalur penerbangan menuju Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus bertambah. AirNav Indonesia menerima 27 laporan sejak 5-17 Juni 2019.

"Ada 25 laporan dari pilot. Dan ditemukan di TNI AU (kompleks Lanud Adisutjipto), ada dua," kata General Manager PT AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta, Nono Sunaryadi, di Lanud Adisutjipto, Kabupaten Sleman, Senin (17/6).

Baca juga:
AirNav Yogyakarta Terima 11 Laporan Balon Udara Liar
Kasus Balon Udara Liar Dilimpahkan ke Kemenhub
Penerbang Balon Udara Ilegal Terancam Denda Rp500 Juta

Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding tahun lalu. Pada 2018, AirNav menerima 49 laporan.

Balon udara liar setiap laporan berbeda-beda. Ada satu pilot pesawat komersial yang melaporkan melihat belasan balon udara di sekitar jalur penerbangan Jakarta-Yogyakarta.

Diperkirakan diterbangkan dari wilayah yang memiliki tradisi. Seperti Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng).

"Pesawat yang masuk ke Yogya melalui jalur Jakarta-Cirebon-Yogya, itu melintasi wilayah Wonosobo. Kalau balon diterbangkan dari sana, lepas masuk ke jalur penerbangan," ucap dia.

"Info dari Kapolres Wonosobo, ada enam orang yang jadi tersangka menerbangkan balon udara secara liar. Kemungkinan masih ada di desa-desa tertentu. Entah disengaja atau tidak. Atau tidak sengaja lepas," imbuhnya.

Nono menerangkan, arah terbang balon udara liar sulit diprediksi. Tergantung arah angin. Jika menuju utara, menukil detikcom, bisa masuk ke jalur penerbangan Jakarta-Semarang-Surabaya. Sedangkan arah selatan, dipastikan masuk jalur penerbangan ke Yogya.