Kualitas Terbaik, Bupati Temanggung Minta Petani Tidak Campur Tembakau Lokal

Kualitas Terbaik, Bupati Temanggung Minta Petani Tidak Campur Tembakau Lokal Bupati Temanggung, HM Al Khadziq saat meninjau salah satu pedagang tembakau di Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo. Foto: Diskominfo Jateng

Temanggung, Pos Jateng - Bupati Temanggung, HM Al Khadziq mengimbau para petani untuk tidak mencampur tembakau asli Temanggung dengan tembakau dari luar daerah. Sebab, tembakau asli Temanggung sudah terkenal dengan kualitas terbaiknya.

“Dengan mempertahankan tembakau asli Temanggung, kualitas tembakau akan jauh lebih baik dari tembakau yang dicampur dengan tembakau daerah lainnya. Pihak pabrikan juga mau membeli tembakau dengan harga yang cukup mahal, sesuai dengan kualitasnya,” kata Khadzi dalam keterangannya, dilansir dari jatengprov.go.id, Rabu (24/11).

Khadzi mengatakan, harga jual tembakau asli Temanggung tahun ini juga sangat bagus. Terbukti, tembakau grade C dihargai Rp60.000-Rp65.000 per Kilogram (Kg) dan grade D Rp75.000-Rp80.000 per Kg. Bahkan, tembakau grade G dan H atau dikenal dengan tembakau srintil, harganya mencapai Rp850.000 per Kg.

“Harga tahun ini jauh lebih baik dari harga tembakau di tahun 2020 lalu,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu petani Kecamatan Tlogomulyo, Jenggo (48) mengatakan, tembakau miliknya dengan kualitas srintil terbaik dibeli dengan harga Rp850.000 per Kg.

“Tembakaunya asli tidak ada campuran, petani di daerah kami memang sudah komitmen untuk tidak mencampur tembakau dari daerah lain,” katanya.

Ia mengatakan, tahun ini adalah musim kemarau basah, namun untuk kualitas tembakau justru lebih baik dari tahun kemarin, yakni dengan menanam varietas tembakau Kemloko. Perawatan dan pengolahan tembakau juga dilakukan dengan cara terbaik.

“Dari dulu kami memang sudah berusaha mempertahankan kualitas, jadi kami bisa menawar harga ke pabrikan. Karena tembakau yang kami jual adalah tembakau asli Temanggung,” pungkasnya.