Keluarga Mbah Moen: Sudahi Polemik 'Doa yang Tertukar'

Keluarga Mbah Moen: Sudahi Polemik 'Doa yang Tertukar' Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-54 di halaman Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, 12 November 2018. (Foto: Pemprov Jateng)

Blora - Keluarga Maimoen Zubair alias Mbah Moen meminta masyarakat menghentikan polemik puisi "Doa yang Ditukar" karangan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon. Bila berlarut-larut, khawatir menganggu stabilitas keamanan.

"Sudahlah, ini enggak perlu diperpanjang lagi," ujar putra Mbah Moen, Taj Yasin Maimoen, di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (12/2).

Baca juga:
Padati Alun-alun Kudus, Santri Protes Puisi Fadli Zon
Santri Kudus Ancam 'Gembosi' Suara Jagoan Gerindra

"Yang terpenting sekarang," menurut Gus Yasin, nama sapa Wakil Gubernur Jateng itu, "Kita mendorong masyarakat Jawa Tengah untuk berbondong-bondong datang ke TPS (tempat pemungutan suara) nanti."

Pernyataan senada disampaikan putra Mbah Moen lainnya, Majid Kamil Maimoen, di Rembang. Katanya, "Soal doa Mbah Moen, enggak usah dipanjang-panjangkan."

Bak Gus Yasin, Gus Kamil juga menganjurkan publik mengikuti "pesta demokrasi" secara damai. "Wujudkan pemilu yang berkualitas," tambahnya.

Bagi Gus Kamil, panggilannya, perbedaan pilihan politik tak sepantasnya menjadi perpecahan. "Siapapun yang nanti terpilih, ya, harus kita dukung," tandas politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.