Hewan Buas Lereng Lawu Disebut Mangsa Ternak Tawangmangu

Hewan Buas Lereng Lawu Disebut Mangsa Ternak Tawangmangu Ilustrasi ternak. (Foto: pixabay.com)

Karanganyar - Pelaksana Tugas (Plt) Kapolsek Tawangmangu, Iptu Ismugiyanto, menduga, tewasnya beberapa hewan ternak warga Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), karena dimangsa binatang buas.

"Diduga kejadiannya Selasa (30/10) malam. Lima hewannya mati. Satu di antaranya, diduga dibawa hewan buas," ujarnya saat dihubungi, Selasa (2/11).

Mapolsek Tawangmangu menerima dua laporan pada waktu dan lokasi berbeda soal serangan terhadap hewan ternak warga. Laporan pertama oleh Karto Wagiyo, warga Sendang RT 1 RW 11, Desa Sepanjang, Tawangmangu.

Mulanya, pelapor ingin memberi makan ternaknya. Namun, dia melihat keempat kambingnya mati dengan luka gigitan hewan buas di leher, Rabu (31/10). Satu kambing lainnya hilang. Diduga dibawa hewan buas tersebut.

Kondisi kandangnya pun berserakan. Bahkan, sejumlah warga menemukan jejak kaki harimau mengarah ke hutan.

Sementara, warga Sendang RT 03 RW 11 Desa Sepanjang, Arjo Paimin, mendengar suara berisik pada Rabu malam. Setelah dicek, ternyata tiga ekor kambingnya sekarat.

"Kambing-kambing itu, langsung ia sembelih sebelum mati," imbuh Ismugiyanto, menukil detik.com. Dalam mengusut kasus ini, petugas berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Perhutani.

Dugaan tersebut diutarakan pula oleh Ketua Anak Gunung Lawu (AGL), Rusdiyanto. AGL merupakan kelompok pemuda pecinta alam di Lawu.

Alasannya, berdasarkan pantauan AGL selama ini, masih ada macan yang hidup di hutan Lawu. Hanya sedikit populasi harimau.

"Teman-teman masih sering lihat macan. Ada macan kumbang dan macan tutul. Kalau harimau, katanya ada yang pernah lihat, tapi perlu dicek lagi," jelasnya.

Ada pula anjing hutan di lereng Lawu. "Tapi jarang," sambungnya.

Rusdiyanto menjelaskan, Lawu dalam beberapa bulan terakhir mengalami kebakaran. Diduga, menyebabkan macan turun gunung. Soalnya, kian sulit bagi hewan buas tersebut mencari makan di habitatnya.

"Kemarin, kan, habis kebakaran. Bisa juga karena banyak yang berburu celeng. Macan susah cari mangsa, akhirnya turun," tandasnya.