GMPK DIY Ajak Generasi Muda Susun Strategi Wujudkan Indonesia Emas 2045

GMPK DIY Ajak Generasi Muda Susun Strategi Wujudkan Indonesia Emas 2045 GMPK DIY menggelar seminar kebangsaan di Kota Yogyakarta (Foto: Dokumen GMPK DIY)

Yogyakarta, Pos Jateng – Organisasi kepemudaan Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Seminar Kebangsaan bertema Peluang dan Tantangan Pemuda Mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Ketua GMPK DIY, Ahmad Zakaria, mengatakan saat ini penduduk Indonesia yang masuk kategori pemuda berusia 16-30 tahun sebesar 68,82 juta jiwa atau 24% dari total penduduk. Kondisi ini perlu disikapi secara serius oleh generasi muda agar mampu memetakan peluang dan tantangan demi terwujudnya Indonesia Emas di tahun 2045.

“Jumlah pemuda saat ini sebesar 68,82 juta jiwa atau 24% dari total penduduk Indonesia. Untuk itu, generasi muda harus sadar terhadap peluang dan tantangan menghadapi perkembangan zaman ke depan,” kata Zakaria saat membuka Seminar Kebangsaan di Pendopo Muja-Muju, Kota Yogyakarta, Kamis (22/6).

Zakaria menjelaskan, mahasiswa dan pelajar memiliki peran penting dalam membangun Indonesia. Ia menambahkan, seminar kebangsaan ini diikuti sebanyak 50 mahasiswa dan pelajar, di antaranya berasal dari Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Acara ini mendatangkan dua narasumber dengan latar belakang aktivitas mahasiswa dan praktisi dunia kerja.

“Kegiatan hari ini dihadiri mahasiswa dari beberapa kampus di DIY, di antaranya Universitas Ahmad Dahlan dan UIN Sunan Kalijaga, Narasumber kami undang aktivitas mahasiswa dan praktisi dunia kerja,” tuturnya.

Sementara itu, Narasumber Seminar Kebangsaan, Kartiko Bramantyo Dwi Putro, menyampaikan untuk menggapai Indonesia Emas 100 tahun kemerdekaan kelak, generasi muda harus membangun integritas sejak duduk di bangku perkuliahan.

“Perlu dipahami, menuju Indonesia Emas 2045 mendatang, kalian sebagai mahasiswa harus membangun integritas. Percuma kalian pintar, tetapi tidak berintegritas,” tuturnya.

Pria yang akrab disapa Bramantyo ini menambahkan, di era digitalisasi seperti saat ini, diperlukan generasi muda yang adaptif dan inovatif. Meningkatkan hard skill dan soft skill merupakan hal yang wajib dilakukan agar tercipta sumber daya manusia (SDM) muda yang unggul.

“Sebagai mahasiswa dan pelajar, teman-teman harus mampu memastikan bisa menguasai seluruh materi perkuliahan dengan baik, serta mengasah kemampuan bersosialisasi maupun berkomunikasi atau soft skill sesuai perkembangan zaman,” tandas pria lulusan Universitas Diponegoro ini.