Garuda Indonesia Memolisikan Warganet

Garuda Indonesia Memolisikan Warganet Kolase Instastory akun Instagram @rius.vernandes ihwal kertas menu makanan kelas bisnis Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar, Sabtu (13/7). (Foto: Instagram/@rius.vernandes)

TANGERANG - Poresta Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Kota, Banten, segera memanggil seorang netizen, Rius Vernandes. Juga seorang youtuber, Elwiyana Monica.

Unggahan kertas menu makanan kelas bisnis Garuda Indonesia yang ditulis dengan tangan ke media sosial (medsos). Pangkalnya. Keduanya dianggap mencemarkan nama baik perusahaan pelat merah itu.

"Benar. Ada laporan dari pihak PT Garuda Indonesia," ucap Kapolresta Bandara Soekarno Hatta, Kombes Victor Togi Tambunan, Selasa (16/7).

Keduanya, menukil Antara, disangkakan melanggar beberapa pasal. Seperti Pasal 27 ayat (3) juncto Pasal 45 ayat (3) dan/atau Pasal 28 ayat (1) juncto Pasal 45A ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311 KUHP.

Terpisah, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan, menjawab diplomatis. Kala dikonfirmasi. "Sebentar, ya," katanya, melansir Kompas.com.

Sementara itu, Rius mengisyaratkan, siap memenuhi panggilan tersebut. "GW akan menghormati semua peraturan hukum yang ada," tulisnya melalui akun Instagram @rius.vernandes.

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Guys, gw sama elwi dapat panggilan dari polisi mengenai masalah ini. Kami di laporkan atas dugaan melakukan tindak pidana pencemaran nama baik. Gw yakin kalian tau kalau gw TIDAK ADA maksud sama sekali untuk mencemarkan nama baik siapapun. ⁣ ⁣ Gw sangat minta support kalian soal ini. Semua nya. Siapa pun. Kalian semua punya suara. Terutama teman2 influencer. Gw harap kalian bisa bantu share dan support gw dalam masalah ini karena gw gak mau di masa depan ketika kita review sesuatu dengan apa adanya, ketika kita memberikan kritisi yang membangun, kita bisa di pidana. ⁣ ⁣ Gw akan menghormati segala peraturan hukum yang ada dan akan menjalani semua ini. Gw sama sekali tidak merasa mencemarkan nama baik. Gw tidak takut. Tapi tidak ada kah cara yang lebih kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah ini?

A post shared by Rius Vernandes (@rius.vernandes) on

 

Dirinya juga merasa tak bermaksud mencemarkan nama baik siapa pun. Melalui unggahannya. Di medsos.

Rius lantas meminta dukungan kepada warganet lainnya. Khusus pemengaruh medsos. Baginya, siapa pun berhak bersuara. Termasuk dalam memberikan tanggapan dan kritik positif.

"Gw gak mau di masa depan, ketika kita review sesuatu dengan apa adanya, ketika kita memberikan kritik yang membangun, kita bisa dipidana," tulisnya lagi.

Asal Mula
Sabtu (13/7) malam. Rius mengunggah kertas menu makanan kelas bisnis Garuda Indonesia. Rute Sydney-Denpasar. Via Instastory. Di akun Instagramnya. Viral. Beberapa saat kemudian.

Sehari berselang, dia menggunggah video. Di Youtube. Memuat kronologi kertas menu tersebut. Dalam video, seorang pramugari memberikan menu bertulis tangan kepadanya. Juga memberikan penjelasan: Kartu menu standar dalam proses pencetakan.

Video seakan membalas klarifikasi pihak maskapai "burung biru". Melalui kicauan di Twitter.

"Dapat kami sampaikan, bahwa ini bukan kartu menu untuk penumpang, melainkan catatan pribadi awak kabin yang tidak untuk disebarluaskan. Terima kasih," twit akun @IndonesiaGaruda, Minggu (14/7), pukul 01.22.