Ganjar Kembali Datangi Wadas untuk Minta Maaf dan Berdialog

Ganjar Kembali Datangi Wadas untuk Minta Maaf dan Berdialog Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berdialog dengan ibu-ibu warga Wadas. Foto: Instagram @ganjar_pranowo

Purworejo, Pos Jateng - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali mendatangi Desa Wadas, Kecematan Bener, Purworejo untuk berdialog terkait polemik penambangan quarry di wilayah tersebut.

Pada kesempatan tersebut, tidak lupa Ganjar mengucapkan kata maaf kepada warga yang mengalami kekerasan oleh aparat saat peristiwa pengukuran tanah tempo lalu.

"Kulo nyuwun ngapuro kalih panjenengan (saya minta maaf pada bapak/ibu) atas peristiwa yang terjadi. Makanya saya datang ke sini secara langsung. Yang kedua, saya ke sini ingin mendengarkan langsung dari masyarakat dari persoalan yang ada. Saya juga ingin takziah, karena mendengar ada sesepuh di desa Wadas yang meninggal, semoga husnul khotimah," kata Ganjar di sela-sela dialog, Minggu (13/2).

Terkait tuntutan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan, Ganjar mengatakan hal itulah yang akan dibicarakan secara teknis. Ia mengatakan akan mengevaluasi masukan warga sehingga masih ada peluang untuk menuju ke jalan yang terbaik.

"Belum, itu masalah teknis yang harus kita bicarakan. Tidak sekedar bicara cabut atau tidak cabut, tapi itu teknis. Itu yang saya katakan evaluasi teknis yang akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," jelasnya.

Pada kesempatan teraebut, warga secara bergantian menyampaikan keluhan kepada Ganjar. Mereka menceritakan berbagai peristiwa penangkapan yang mereka alami.

"Kami takut pak, suami saya ditangkap tanpa tahu masalahnya. Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan. Setiap hari mengurung diri di rumah, pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma pak," kata salah satu warga bernama Waliyah.

Sebagai informasi, Ganjar pernah mendatangi warga Desa Wadas usai peristiwa penangkapan puluhan warga oleh aparat kepolisian di desa tersebut, Rabu (9/2).

Ia berpesan pada warga Wadas untuk menjaga kerukunan dan saling menghormati. Meski ada pihak pro dan kontra dengan pembangunan bendungan, namun relasi masyarakat tidak boleh terpecah.

“Sing penting rukun ya, ada yang setuju, ada yang tidak setuju tidak apa-apa. Yang penting rukun. Kalau rukun kan enak, agar persaudaraan nanti tidak gontok-gontokan. Saling menghormati dan menghargai saja, ora usah dha petentengan (tidak perlu marah-marahan),” kata Ganjar di sela-sela peninjauan.