Enam Alumni UGM Jadi Korban Jatuhnya Lion Air

Enam Alumni UGM Jadi Korban Jatuhnya Lion Air Pesawat Lion Air tipe B737-8 Max (Foto: Lion Air)

Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berduka cita atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat (Jabar), Senin (29/10). Apalagi, keenam alumninya ikut menjadi korban.

"Keluarga besar UGM berduka cita yang sedalam-dalamnya atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air di Tanjung Karawang yang menyebabkan banyak orang meninggal dunia, termasuk beberapa di antaranya adalah alumni UGM," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol UGM, Iva Ariani, Rabu (31/10).

Adapun keenam alumni itu, sesuai informasi yang diterima Humas UGM, Dewi Herlina (Prodi Teknik Kimia Angkatan 2008), Dicky Jatnika (Magister Hukum Bisnis dan Kenegaraan Angkatan 2008), dan Yuminingtyas Upiek K (Fakultas Hukum Angkatan 1980).

Lalu, Zulva Puspita Ningrum (Fakultas Ekonomika dan Bisnis Angkatan 2002), Agil Septian Nugroho (D3 Akuntansi Angkatan 2013), dan Ubaidillah Salabi (Fakultas Kehutanan Angkatan 1982). "Kami terus mengumpulkan informasi, apakah ada korban lain dari almuni UGM," tambah Iva.

Di sisi lain, UGM juga mengapresiasi pihak-pihak yang mengevakuasi korban dan pesawat tersebut. "Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, kesabaran, dan ketabahan," imbuhnya mengakhiri.

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang tujuan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, terjatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.

Pesawat type B737-8 Max tersebut, lepas landas pukul 06.20. Sesuai jadwal, seharusnya tiba sejam kemudian di Bandara Depati Amir. Namun, hilang kontak pukul 06.33.

Sebelum hilang kontak dan dinyatakan terjatuh di koordinat 05 48.934 S - 107 07.384 E, pesawat berpenumpang 189 orang ini sempat meminta kembali ke landasan (return to base).

"Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP, dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E," kata Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Sindu Rahayu.

Ada 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dan dua bayi dalam pesawat nahas itu, selain pilot dan copilot serta enam awak kabin.