Disdag Semarang Intensif Bongkar Kios PKL

Disdag Semarang Intensif Bongkar Kios PKL Ekskavator membongkar bangunan kios PKL yang terkena proyek normalisasi Sungai BKT di Kota Semarang, Jateng, 26 Juli 2018. (Foto: Antara Foto/R. Rekotomo)

Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), menargetkan pembongkaran kios pedagang kaki lima (PKL) di Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur, selesai pada akhir Januari 2019.

"Kami pastikan akhir bulan ini semua sudah beres, agar BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) tidak terhambat dalam merampungkan proyek normalisasi Sungai BKT (Banjir Kanal Timur)," ujar Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang, Fajar Purwoto, Senin (14/1).

Untuk mempercepat, Disdag bakal membongkar kios-kios sebanyak dua kali kegiatan dalam sepekan. Misalnya, pada hari ini, ada 15 kios yang diratakan dengan tanah.

Berdasarkan catatan Disdag, masih ada 295 kios PKL di sepanjang bantaran Sungai BKT. Mereka bertahan, lantaran tempat relokasi sementara di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) belum selesai pembangunannya.

Padahal, imbuh dia, permintaan para pedagang telah tersedia. Pengerasan jalan, drainase, serta ketersediaan listrik dan air, misalnya.

"Kemarin sudah kami monitor pengerasan jalan dan drainase yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang. Semua infrastruktur sudah siap," terangnya.

Karenanya, Fajar meminta para pedagang segera menempati tempat relokasi sementara. Sehingga, normalisasi Sungai BKT bisa terus berjalan.

"Saat ini juga sedang memikirkan pembangunan tempat relokasi untuk PKL Karangtempel di Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, pada 2021," tandasnya.