Dinkes Pemalang Selidiki Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

Dinkes Pemalang Selidiki Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Ilustrasi ginjal. Sumber foto: unsplash.com

Pemalang, Pos Jateng – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang melakukan penyelidikan kasus gagal ginjal akut kepada anak-anak dan remaja usia di bawah 18 tahun. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi sejak dini kemungkinan munculnya kasus gagal ginjal akut di Kabupaten Pemalang.

Kepala Dinkes Pemalang, Yulies Nuraya mengatakan, gejala umum seseorang terkena gagal ginjal, yakni suhu tubuh panas disertai batuk, diare dengan produksi air kencing yang menurun atau tidak keluar. Menurutnya, gejala tersebut menjadi faktor kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan kematian.

"Kami hari ini (kemarin) baru melakukan penyelidikan epidemiologi ke masyarakat untuk mengetahui apakah sudah terdapat kasus gagal ginjal atau tidak di Pemalang. Harapannya tidak ada, karena sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab terjadinya kasus tersebut," kata Yulies melalui keterangannya, Rabu (20/10).

Yulies menambahkan, meski belum ada laporan mengenai gejala gagal ginjal akut di Pemalang, pihaknya tetap mengimbau orang tua tidak memberikan obat sirop pada anak. Ia menyebut, Dinkes melihat kemungkinan kasus terjadi karena adanya kandungan dalam obat sirop yang mempunyai zat perekat.

"Kami imbau, untuk sekarang, kepada orang tua untuk tidak memberikan obat sirop kepada anak ketika sakit, gunakan obat kaplet, tablet atau kapsul sesuai anjuran dokter. Dan ketika sakit jangan beli obat sendiri. Periksakan ke dokter, puskesmas atau klinik terdekat untuk diberikan dosis obat sesuai penanganan," terangnya.

Sebagai informasi, menurut data Kementerian Kesehatan RI hingga Selasa (18/10), tercatat ada 189 kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada anak-anak usia satu hingga lima tahun.