Dikeluhkan, Pembatasan Layanan Surat Sehat RSUD Wonosari

Dikeluhkan, Pembatasan Layanan Surat Sehat RSUD Wonosari RSUD Wonosari di Kabupaten Gunungkidul, DIY. (Foto: Google Maps/Daily Raj)

GUNUNGKIDUL - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membatasi pelayanan surat keterangan sehat. Hanya 50 orang per hari.

Kebijakan ini pun dikritik masyarakat. Khususnya yang hendak mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019. Seperti warga Desa Sidoarjo, Hartini (28).

"Kalau hanya 50 orang, kapan bisa selesai? Yang mencari surat keterangan, kan, ribuan," katanya di lokasi, Jumat (15/11).

Keluhan serupa disampaikan warga Desa Genjahan, Nur Rahmad Hidayanto. Sejatinya tiba di RSUD pukul 09.30 atau sebelum jam operasional ditutup.

"Saya meninggalkan pelajaran kuliah di kampus. Tapi, malah tidak bisa mendaftar di RSUD. Padahal, layanan pendaftaran sampai pukul 11.00," tuturnya.

Hartini berharap, manajemen RSUD Wonosari memberikan kelonggaran. "Karena kebanyakan rumahnya jauh dari rumah sakit," ucap dia.

Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Supriyadi, berjanji, segera berkoordinasi dengan manajemen RSUD. Agar takada masyarakat yang dirugikan.

"Masalah dan keluhan akan kita tindak lanjuti segera karena ini menyangkut masyarakat," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

"Jangan sampai masyarakat gagal mendaftar CPNS. Karena sulitnya mendapatkan surat keterangan sehat," pungkasnya.

Sementara, Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulityowati, memohon maaf atas kebijakan tersebut. Sehingga, menyebabkan antrean panjang.

Dirinya pun sesumbar, bakal menambah kuota permohonan surat keterangan bebas narkoba. "Minimal 80 orang setiap hari," ungkapnya.

"Kalau memungkinkan, akan kita tambah semaksimal mungkin. Kebetulan hari ini hari Jumat. Jadi pelayanan juga hari pendek," imbuh dia.

Mulai besok (Sabtu, 16/11) pagi, pelayanan bakal dilakukan di Aula Amarilis. RSUD turut menyiapkan tiga dokter umum dan satu dokter kejiwaan.

Masyarakat yang telah mendaftar diminta meninggalkan nomor telepon. Nantinya dihubungi pihak rumah sakit sesuai jadwal. Sehingga, tak perlu antre.

"Kami jamin semua terlayani. Asalkan tidak mepet akhir minggu depan," tandas Heru, mencuplik Sindonews.