Desa-Desa di Bantul Dipasang Alat Deteksi Longsor

Desa-Desa di Bantul Dipasang Alat Deteksi Longsor Pemasangan alat deteksi longsor di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. (Foto: Pemkab Mukomuko, Bengkulu)

Bantul - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memasang alat pendeteksi longsor di tiga desa di Kabupaten Bantul.

Kepala Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD DIY, Danang Samsurizal, menyatakan, hasil analisis potensi longsor dari alat dipantau setiap saat melalui telepon pintar.

"Hasil pemantauan akan dikombinasikan melalui rumus robotik yang akan menyimpulkan, seberapa mengancam potensi longsornya. Kami juga dapat membunyikan sirine melalui gawai dari sini (Kantor BPBD DIY)," ujarnya di Kota Yogyakarta, Minggu (9/12).

Tiap alat terdiri dari inklinometer untuk mengukur kemiringan bidang tanah, ekstensometer berfungsi mendeteksi pergerakan tanah, serta soil moistur guna mengetahui kelembaban atau kadar air pada tanah.

Alat pendeteksi longsor dipasang di Desa Selopamioro dan Wonolelo, Kecamatan Imogiri serta Desa Srimanganti, Kecamatan Piyungan. Pemasangan tersebut, baru percontohan karena harganya mahal.

Ke depannya, perangkat bakal dipasang di 16 kecamatan pada Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kulon Progo. Pasalnya, daerah-daerah itu berisiko tinggi terjadi longsor selama musim hujan.

Baca: BPBD DIY: 16 Kecamatan Rawan Longsor