BNPB Imbau Warga Tidak Tebang Pohon di Pegunungan Kendeng

BNPB Imbau Warga Tidak Tebang Pohon di Pegunungan Kendeng Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berdialog dengan warga didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Bupati Pati Haryanto di Desa Sumbersari, Kecamatan Kayen, Pati, Rabu (15/01)). (FOTO ANTARA)

PATI-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengimbau warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, agar tidak menebangi pepohonan di Pegunungan Kendeng sebagai upaya mengurangi dampak bencana alam, seperti banjir bandang yang kerap terjadi di daerah setempat.

"Mulai sekarang jangan mudah menebang dan menggunduli lahan di Pegunungan Kendeng. Selain diharapkan menanam tanaman keras, warga bisa menanam tumbuhan lain di sela-sela pohon tersebut," katanya saat menghadiri kegiatan penghijauan di Pegunungan Kendeng di Desa Sumbersari, Kecamatan Kayen, Pati, Rabu (15/01).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo  juga ikut hadir setelah sebelumnya menghadiri penanaman pohon di Pegunungan Kendeng, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Ia berharap tanaman yang ada di bawahnya juga memiliki nilai jual dan banyak dibutuhkan oleh dunia industri.

Terkait kondisi Pegunungan Kendeng, kata dia, terdapat 12.000 hektare lahan kritis dan membutuhkan sekitar 4,8 juta pohon untuk menghijaukan kembali.

Jika penghijauan berhasil, dia optimistis banjir bandang yang kerap terjadi di Sukolilo dan Kayen dapat berkurang.

"Saat ini di hulu gundul, air hujan nggak ada resapan. Sementara itu ada sedimentasi sungai, sehingga sungainya dangkal," ujarnya.

Masyarakat setempat disarankan menanam tanaman di bawah teduhan berupa tanaman rempah-rempah, dan tanaman lain yang mempunyai nilai jual dan dibutuhkan oleh dunia industri.

"Jika memiliki nilai jual, kemungkinan kecil mereka akan menebangnya," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, di Jawa Tengah banyak industri jamu yang dimungkinkan membutuhkan pasokan rempah-rempah. (Ant)