Atasi Persoalan Sampah, Pemkab Bantul Gulirkan Program Bantul Bersama

Atasi Persoalan Sampah, Pemkab Bantul Gulirkan Program Bantul Bersama DLH Bantul lakukan pengangkutan sampah di TPS Parangkusumo. Foto: dlh.bantulkab.go.id

Bantul, Pos Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menggulirkan program Bantul Bersama (Bersih dari Sampah Tahun 2025) untuk mengatasi persoalan sampah akibat TPST Piyungan yang overload. Bupati Bantul, Agus Halim Muslih mengatakan, program ini bertujuan agar sampah habis atau bersih di tingkat desa dengan cara pemilahan reduce, reuse, dan recycle (3R).

"Kita proyeksikan sampah itu habis di tingkat desa. Jadi tidak perlu disetor ke TPST Piyungan karena sampah selesai di desa dengan sistem pemilahan dengan sistem 3 R. Reduce, reuse, dan recycle," paparnya, Selasa (10/5).

Halim menambahkan, model pemilahan 3R memiliki nilai ekonomi tersendiri yang dapat menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat.

"Yang plastik dikumpulkan sendiri nanti itu sudah ada yang menampung dan membeli, itu direcycle lagi. Sisa makanan kumpulkan nanti kita jadikan pakan maggot, yang menjadi sumber protein tinggi bagi ternak. Kalau pemilahan ini dilakukan tidak diperlukan lagi tempat penampungan. Karena selesai di kelurahan. Warga juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari situ," imbuhnya.

Untuk anggaran program, lanjut Halim, pihaknya menggelontorkan kurang lebih Rp 46,5 miliar. Setengah dari anggaran tersebut difokuskan untuk pengolahan sampah habis di tingkat kelurahan.

"Bantul bersama ini kita biayai tidak tanggung-tanggung, kebagian sekitar Rp 46,5 miliar kira-kira setengah dari itu atau Rp 23 milyar kita biayai sampah selesai di kelurahan," katanya.

Terakhir, Halim memaparkan hanya ada dua acara untuk mengatasi pemasalahan sampah, yaitu cara pemilahan dan penggunaan teknologi tinggi.

"Tidak ada cara lain selain pemilahan atau menggunakan sekalian pakai teknologi tinggi bakar semua jadi pembangkit listrik. Pilihannya dua pakai teknologi atau pemilahan," pungkasnya.

Sebelumnya, warga sekitar TPST Piyungan melakukan aksi penutupan akses menuju lokasi pembuangan tersebut. Mereka menuntut penutupan permanen TPST Piyungan karena sudah overload dan mencemari lingkungan sekitarnya. Pemda DIY kini sedang fokus memperluas area TPST Piyungan.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan secara prinsip  lokasi lama TPST Piyungan akan ditutup dan dialihfungsikan menjadi kawasan terbuka hijau. Dan lokasi tempat pembuangan sampah akan dipindah ke lokasi baru.

"Prinsip yang lama tutup jadikan tempat terbuka hijau sehingga tempat baru yang disebelahnya itu kita kembangkan tapi ya tadi hasil penelitian bapenas sama badan pengembangan infrastruktur waktunya lebih panjang," tegasnya.