Antisipasi 'Monkeypox', Penumpang dari Singapura Dipindai

Antisipasi 'Monkeypox', Penumpang dari Singapura Dipindai Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh badan penumpang yang baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (14/5). (Foto: Antara Foto/Muhammad Iqbal)

SEMARANG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengecek suhu penumpang pesawat dan kapal asal Singapura dan Malaysia yang tiba di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Ini upaya Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang mengantisipasi cacar monyet (monkeypox).

"Yang turun di bandara dan Pelabuhan Tanjung Emas, dipindai. Menggunakan termometer infrared," ujar Kasi Pengendalian Karantina dan Surveilan Epidemiologi KKP Semarang, Badar Kirwono di Bandara Ahmad Yani, Kamis (16/5).

Wilayah kerja KKP Semarang berada di 10 titik. Dua bandara dan delapan pelabuhan. Bandara Ahmad Yani serta Adisumarmo dan Pelabuhan Tegal, Tanjung Emas, Batang, Pekalongan, Jepara, Karimunjawa, Juwana, serta Rembang.

KKP juga berkoordinasi dengan kapten pesawat. Menanyakan eksistensi penumpang yang sakit. Selain mabuk udara. Bila ada, yang bersangkutan segera ditangani di bandara.

"Informasi yang kami minta, dilanjutkan dengan memindai suhu secara personal. Jika ada yang lebih 38 derajat celsius, kita lakukan observasi dan dibawa ke RS Kariadi," ucapnya.

Masa inkubasi cacar monyet cukup lama. Mengutip detik.com, lima hingga 21 hari. Berpotensi taklangsung terlihat kala terinveksi.

Seorang penumpang, Herlina, mendukung kegiatan KKP itu. Antisipasi, menurutnya, lebih baik. "Daripada penyebarannya meluas."