60% Lansia di Kota Besar Jateng Telah Divaksinasi

60% Lansia di Kota Besar Jateng Telah Divaksinasi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo bersama Kepala Dinkes, Yulianto Prabowo saat rapat penanganan Covid-19. Foto: jatengprov.go.id

Kota Semarang, Pos Jateng - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mendata sampai saat ini vaksinasi lansia di sejumlah kota besar baru mencapai 60%. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong percepatan vaksinasi demi mengurangi angka kematian lansia akibat Covid-19.

“Untuk kota-kota besar seperti Semarang, Solo, itu (vaksinasi) sudah tinggi. Sudah di atas 60%,” kata  Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, usai Rapat Penanganan Covid-19 bersama Gubernur, Senin (9/8).

Yuliato mengatakan, lansia yang sudah divaksin tersebar di kabupaten/ kota se-Jateng sekitar 30%. Oleh karena itu, pihaknya terus  memprioritaskan vaksinasi lansia dan pralansia. Selain itu, memprioritaskan vaksinasi bagi warga yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).

“Jadi pak gubernur sudah instruksikan pada kabupaten/ kota, untuk sasaran prioritas lansia dan pralansia. Selain juga komorbiditas. Karena komorbid merupakan penyakit penyerta yang mempunyai dampak kematian yang tinggi, sehingga komorbid perlu menjadi perhatian,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa lansia dan mereka yang memiliki penyakit penyerta, masuk dalam prioritas vaksin.

“Lansianya banyak, yang komorbidnya banyak. Itu diprioritaskan dulu,” katanya.

Ditambahkan, Ganjar juga mengusulkan adanya pembagian penanganan vaksinasi. Misalnya, pemda mengurusi vaksin lansia, komorbid, ibu hamil, dan difabel. Nanti dari TNI-Polri yang menangani vaksinasi umum. Sehingga, lebih enak pembagiaannya, sekaligus untuk menghindari kerumunan.

“Nah inilah kita dorong tadi agar kabupaten/ kota menyiapkan sentra-sentra yang lebih kecil, sehinggga lebih mudah diakses. Seperti di kelurahan, kantor desa, sehingga distribusi kita akan lebih banyak. Termasuk kita minta tidak hanya soal vaksin saja, tapi soal testing, tracing-nya,” terangnya.