12 DAM Parit Siap Aliri Lahan Pertanian di Gunungkidul

12 DAM Parit Siap Aliri Lahan Pertanian di Gunungkidul Foto: gunungkidulkab.go.id

Gunungkidul, Pos Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mengupayakan peningkatan produksi pertanian dan optimalisasi lahan dengan meresmikan 12 DAM parit di wilayahnya.

“Gunungkidul mendapatkan 40 paket program pertanian dari pemerintah pusat yang terdiri dari 12 DAM Parit, 19 pompa, 1 perpipaan, 3 sumur dan 5 perpompaan,” ujar Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto pada peresmian pembangunan DAM Parit di Patuk, Selasa (28/9).

Optimalisasi lahan merupakan kegiatan APBN Satker PSP-TP 049094 (Ditjen Sarana dan Prasarana pertanian) yang merupakan output baru penambahan anggaran kegiatan Prasarana Pengembangan Kawasan.

Adapun 2 lokasi optimalisasi lahan kering yang diresmikan oleh Wakil Bupati yaitu kelompok tani Ngudi Mulyo dan Sumber Mulyo.

Kelompok Tani Sumber Mulyo meresmikan perpompaan besar yang mengairi 25 hektar lahan pertanian yang akan di gunakan untuk tanaman padi pada mh 1, tanaman padi pada mh 2 dan mh 3 untuk tanaman hortikultura dan palawija.

Sementara Kelompok Tani Ngudi Mulyo meresmikan dam parit yang mengairi 25 hektar pada mh 1 padi, mh 2 padi dan mh 3 palawija/padi.

Dalam kesempatan tersebut, Heri juga menyampaikan bahwa Gunungkidul memiliki potensi yang sangat luar biasa di bidang pertanian bahkan pada musim kemarau saat ini bisa panen benerapa komoditas tanaman salah satunya bawang merah.

"Kita sudah mencoba menggali potensi alam, upaya kita untuk bisa memastikan bahwa potensi potensi yang ada di Gunungkidul ini bisa kita lihat lebih dekat sehingga nanti bisa kita upayakan,” ujarnya.

Herimenambahkan bahwa targetnya periode tahun ini ada tambahan anggaran untuk perbenihan 50 hektar.

“Mudah mudahan benihnya bisa terpenuhi dari benih yang sumbernya dari Gunungkidul sendiri bahkan bisa ekspor," ungkap Heri.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan DIY, Ir. Sugeng Purwanto, menyampaikan harapannya optimalisasi lahan bisa dimanfaatkan dengan baik dan terus berlanjut.

"Bisa dikatakan sukses kalau 10 tahun lagi keadannya masih seperti ini, air melimpah,panen juga melimpah, itu baru sukses" ungkapnya