Vaksin Booster Covid-19 Diprioritaskan untuk Lansia dan Penderita Imunitas

Vaksin Booster Covid-19 Diprioritaskan untuk Lansia dan Penderita Imunitas Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto: pixabay.com

Nasional, Pos Jateng - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan pemberian vaksin booster atau suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 pada awal 2022 diprioritaskan bagi warga lanjut usia (lansia).

Selain lansia, booster juga diberikan kepada warga berusia 18 tahun ke atas yang memiliki gangguan atau penyakit yang menyerang sistem imunitas.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemilihan target sasaran vaksinasi booster sesuai dengan penelitian global dan anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini.

"Kita tahu bahwa pemberian vaksinasi booster atau dosis ketiga yang sudah keluar rekomendasinya hanya kepada tenaga kesehatan yang sudah dimulai, lalu lansia dan usia di atas 18 tahun dengan penyakit imunitas," kata Nadia dalam keterangannya, Selasa (23/11).

Nadia mengatakan, booster bagi lansia dan warga dengan penyakit imunitas diberikan secara gratis, pemerintah saat ini masih menghitung perkiraan harga bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk rencana vaksinasi booster yang berbayar, meski masih belum diketahui kapan pelaksanaannya.

Dia menambahkan, pemerintah belum bisa memutuskan terkait sasaran vaksinasi booster non-lansia yang yang terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Sebagai informasi, peserta PBI juga akan menjadi tanggungan pemerintah alias gratis.

"Walaupun kita sudah mengalokasikan anggaran untuk PBI, yang artinya berada di luar kategori kelompok rentan tersebut. Tapi kita akan melihat lagi bagaimana rekomendasi dunia," kata dia.

Nadia juga memastikan booster dapat memakai merek apa saja yang sudah mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Sejauh ini, sudah ada 11 merek vaksin yang mendapat lampu hijau dari BPOM, yakni Sinovac, CoronaVac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Janssen, CanSino, Sputnik V, Zifivax, dan terakhir Covovax.

"Setidaknya 11 jenis vaksin plus vaksin Merah Putih itu akan menjadi alternatif, baik pada vaksinasi program pemerintah maupun program berbayar (booster)," ujar Nadia.