PPKM dan prokes diyakini turunkan penularan Covid-19

PPKM dan prokes diyakini turunkan penularan Covid-19 Warga berjalan di depan mural dengan tema Covid-19 di Kota Depok, Jabar, Rabu (6/1/2021). Foto Antara/Asprilla Dwi Adha

Masyarakat diimbau untuk semakin ketat menerapkan protokol kesehatan (prokes) mengingat kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Sekretaris Umum Pengurus Pusat Perhimpunaan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Ardiansyah Bahar, mengatakan, kasus Covid-19 yang tinggi menandakan penularan masih terus terjadi. 

"Ini bisa terjadi karena anjuran untuk menjalankan protokol kesehatan belum sepenuhnya dijalankan dengan baik," katanya kepada wartawan, Minggu (24/1).

Selain itu, menurut dia, dipengaruhi meningkatnya kapasitas pemeriksaan. "Sehingga dapat lebih masif dalam menemukan orang yang positif."

Ardiansyah melanjutkan, sulit untuk menentukan kapan dan di mana seseorang bagi yang masih beraktivitas di luar rumah dan bertemu banyak orang tertular Covid-19. Karenanya, penggunaan masker mutlak, termasuk saat bersama keluarga.

"Tidak boleh lengah sedikitpun dalam menjalankan protokol kesehatan, apalagi pada kegiatan yang melibatkan orang banyak," jelasnya.

Dirinya berkeyakinan, kasus Covid-19 akan melandai apabila pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diiringi kedisiplinan masyarakat menjalankan prokes.

"Tersedianya vaksin Covid-19 tidak boleh membuat kita lengah karena tetap butuh waktu untuk mencapai herd immunity yang kita harapkan dari vaksinasi," tandasnya.

Pemerintah memperpanjang PPKM Jawa-Bali selama dua pekan per hari ini sebagai upaya menekan kasus Covid-19. Dengan demikian, beban fasilitas layanan kesehatan menurun.