Pernyataan Wawali Malang pun Sulut Aksi di Papua

Pernyataan Wawali Malang pun Sulut Aksi di Papua Massa menggelar demonstrasi di Kota Jayapura, Papua, Senin (19/8). (Foto: Antara Foto/Gusti Tanati)

PAPUA BARAT - Buruknya pernyataan Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, disebut, menjadi salah satu pangkal demonstrasi besar-besaran di Papua. Senin (19/8).

"Ada statement dari Pak Wakil Wali Kota Malang kepada anak-anak mahasiswa yang ada di sana. Yang minta ke mereka (mahasiswa Papua) tinggalkan Malang dan balik ke Papua. Dan juga di Surabaya," kata Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Senin (19/8).

Warga Papua menggelar aksi massa di Bumi Cenderawasih, hari ini. Sebagai respons tindakan diskriminatif terhadap mahasiswa Papua di Kota Malang dan Surabaya, Jawa Timur (Jatim) serta Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Sebelumnya, para mahasiswa Papua di Surabaya dituduh merusak bendera Merah-Putih. Faktanya, tiada 42 mahasiswa yang dijadikan tersangka.

Proses penangkapan pun cenderung represif. Beberapa mahasiswa Papua mengalami luka-luka. Asrama masiswa pun mengalami kerusakan di sejumlah titik.

Tak sekadar itu. Aksi damai Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Basuki Rahmad, Kota Malang, Kamis (15/8), berujung kericuhan. Lantaran diprovokasi sekelompok warga.

Gayung bersambut. Sofyan lantas mewacanakan pemulangan mahasiswa Papua. Kilahnya, "Kebijakan pemulangan itu juga sudah pernah dilakukan."


Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. (Foto: Pemkot Malang)

Pernyataan Sofyan tersebut, beber Dominggus, memantik aksi di sejumlah daerah di Papua Barat. "(Aksi) menyikapi apa yang dilakukan terhadap mahasiswa atau masyarakat Papua yang ada di Malang ataupun di Surabaya," tuturnya, menyitir JPNN.

Kritik senada disampaikan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo. Pemimpin daerah, bagi dia, "Tidak terlalu mengumbar berbagai pernyataan. Yang bisa menimbulkan emosi warganya."

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini melanjutkan, Kemendagri kini membentuk tim pemantauan. "Semenjak adanya pernyataan dan kejadian di Malang dan di Jawa Timur," lanjutnya, mencuplik detikcom.

Di sisi lain, Dominggus menuntut Sofyan menarik pernyataannya. "Dan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua," imbuh dia.

Sayangnya, permohonan maaf hanya disampaikan Wali Kota Malang, Sutiaji. Dia memastikan, pihaknya takkan memulangkan mahasiswa Papua.

"Kami meminta maaf. Jujur, saya tidak tahu pernyataan Wakil Wali Kota. Apakah mewakili masyarakat atau apa. Tapi saya tegaskan, pemkot tidak ada kebijakan itu," terangnya.

"Sekali lagi saya tegaskan sama sekali tidak ada kebijakan memulangkan mahasiswa, tidak ada," imbuhnya tegas, melansir Liputan6.com.