Menko PMK Desak Pemda Segera Distribusikan Vaksin Covid-19

Menko PMK Desak Pemda Segera Distribusikan Vaksin Covid-19 Ilustrasi vaksin. Foto: Pixabay.com

Kalimantan Selatan, Pos Jateng - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meminta pemerintah daerah (pemda) segera memanfaatkan vaksin Covid-19 yang sudah didistribusikan. Pasalnya, masih ada yang belum mengambilnya.

"Saya meninjau di gudang vaksin tingkat provinsi, masih ada tiga kabupaten yang belum mengambil. Mudah-mudahan hari ini mereka bisa mengambil. Pokoknya kalau ada jatah, segera diambil dan digunakan untuk masyarakat. Ini sangat mendesak. Semakin cepat, semakin baik," ucapnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di GOR Hasanuddin, Kota Banjarmasin, Jumat (6/8).

Muhadjir meminta kegiatan vaksinasi dilaksanakan di ruang terbuka. Kemudian, mendorong aparat TNI/Polri mengatur pelaksanaannya guna meminimalisasi risiko penularan Covid-19.

"Saya minta agar diaturlah supaya tidak terjadi kerumunan yang berkepanjangan. Kalau kerumunan sebentar, 5-10 menit, tidak apa-apa, tapi kalau berlama-lama itu berbahaya," tegasnya.

Ia berjanji, pemerintah pusat akan menambah jumlah vaksin untuk didistribusikan ke Kalsel, khususnya Banjarmasin.

Sementara itu, Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah telah memulai program vaksinasi untuk segala usia per Juli 2021. Karenanya, Dinas Kesehatan (Dinkes) diminta tidak lagi menyimpan stok vaksin.

"Beberapa provinsi itu menghabiskan stok yang ada, ada 7 hari, 8 hari, ada juga 49 hari. Ya, yang 49 hari ini, kan, tentunya sesuatu hal yang sangat sayang,” ucapnya dalam webinar Alinea Forum "Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Covid-19", beberapa saat lalu.

Menurutnya, ada dua kemungkinan mengapa daerah menghabiskan stok vaksin hingga 49 hari. Pertama, sebagai cadangan untuk dosis kedua; dan terakhir, kecepatan penyuntikan vaksinasi yang lambat.

"Kalau stok vaksinasi itu, kami sampaikan, berikan dulu, jangan disimpan. Nanti jangan menghitung sejumlah sasaran ini pada 28 hari, maka kami harus menyimpannya sejumlah begitu. Ini yang tidak kami harapkan karena kami sudah mengatur dari pusat kalau distribusinya," paparnya.