Kominfo Bantah Aplikasi PeduliLindungi Tiru TraceTogether Singapura

Kominfo Bantah Aplikasi PeduliLindungi Tiru TraceTogether Singapura Ilustrasi Aplikasi PeduliLindungi. Foto: grod.health.id

Jakarta, Pos Jateng – Staff Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kemenkominfo, Henry Subiakto, membantah PeduliLindungi meniru aplikasi aplikasi TraceTogether milik pemerintah Singapura.

"PeduliLindungi 100% dibuat oleh Telkom. Timnya dipimpin Faizal R. Djoemadi. Idenya memang melihat dr aplikasi TraceTogether Singapore. Tp kemudian dikembangkan lebih canggih dan lengkap dan sudah minta izin ke kedutaan besar Singapura. Kemudian jd aplikasi nasional yg diakui hak ciptanya," tulis Henry Subiakto dalam cuitan di akun Twitter pada Rabu (15/9).

Sebelumnya, sempat ramai isu aplikasi PeduliLindungi yang disebut buatan Singapura di media sosial. Data aplikasi ini bahkan disebut diawasi oleh negara itu.

Meskipun begitu, Henry tidak menampik fakta bahwa ide pembuatan aplikasi PeduliLindungi datang setelah melihat aplikasi di Singapura. Ia mengklaim aplikasi PeduliLindungi lebih lengkap dan canggih dari TraceTogether.

"Idenya memang melihat dari aplikasi TraceTogether Singapore. Namun kemudian dikembangkan lebih canggih dan lengkap dan sudah minta izin ke Dubes Singapore. PeduliLindungi lebih lengkap dan lebih canggih,” papar Henry.

Henry menyatakan aplikasi PeduliLindungi pada konferensi G20 di Bali nanti pada 2022 mendatang. Nantinya para perwakilan negara lain diharuskan untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi saat memasuki Indonesia.

Maka dari itu, kata Henry, aplikasi ini dikembangkan dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris), dan tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan dalam bahasa lain untuk mengakomodir pendatang.

Henry juga menambahkan aplikasi ini dikembangkan untuk menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan paspor sebagai syarat untuk mengakses. Pengembangan itu diharapkan bisa membuat aplikasi ini bermanfaat luas untuk menjaga kesehatan seluruh masyarakat Indonesia dari pandemi ini.

Selain itu pengembangan pada aplikasi PeduliLindungi untuk memastikan data dari para penggunanya tetap aman.

Dalam cuitannya yang lain, Henry memastikan peladen (server) data pengguna PeduliLindungi ada di Indonesia dan tidak berada di luar negeri seperti informasi yang beredar. Saat ini Pusat Data Nasional sedang dibangun, tetapi Kominfo juga mempunyai pusat data sementara selama aplikasi ini digunakan pemerintah.

Data dari aplikasi PeduliLindungi baru saja dipindahkan ke pusat data sementara tersebut.