Fasilitasi Kreativitas Masyarakat, Pemkot Yogyakarta Sediakan 1.053 Titik Wifi Publik Gratis

Fasilitasi Kreativitas Masyarakat, Pemkot Yogyakarta Sediakan 1.053 Titik Wifi Publik Gratis Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta beserta Jajaran saat Jumpa Pers Reels Competition di Pusat Desain Industri Nasional, Kota Yogyakarta. Foto: jogjakota.go.id

Kota Yogyakarta, Pos Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyediakan 1.053 titik wifi publik gratis guna memfasilitasi aktivitas kreatif masyarakat. Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta, Ignatius Trihastono mengharapkan selain menjadi konsumen teknologi, masyarakat juga bisa melakukan aktivitas produktif yang kreatif.

“Paling tidak harapannya, kita (masyarakat) tidak selamanya menjadi penikmat atau konsumen teknologi. Tapi juga bisa mengambil kesempatan melalui aktivitas-aktivitas kreatif untuk menjadi lebih produktif,” tutur Trihastono seperti dikutip jogjakota.go.id, saat Jumpa Pers Reels Competition di Pusat Desain Industri Nasional, Kota Yogyakarta, Rabu (3/5).

Lebih lanjut, Trihastono mengatakan tingkat konsumsi paket data internet masyarakat Indonesia tinggi. Ia berharap hal tersebut dapat berdampak pada pengembangan input dan output Sumber Daya Manusia (SDM).

“Jangan sampai dikenal sebagai masyarakat dengan tingkat konsumsi paket data atau internet yang tinggi, tapi tidak berdampak,” papar Trihastono.

Sebagai informasi, Pemkot Yogyakarta memfasilitasi proses kreatif sekaligus meningkatkan literasi digital dengan menggelar Reels Competition tentang UMKM dan Kampung wisata di Kota Yogyakarta bagi Warga Kota Yogyakarta. Peserta kompetisi dapat menggunggah konten video reels berdurasi maksimal 90 detik di platform Instagram pada periode 3-31 Mei 2023 bertema UMKM dan Kampung Wisata di Kota Yogyakarta: Pesona Lokal Jogja.

Trihastono menambahkan, melalui kompetisi ini Pemkot Yogyakarta bersama pihak ketiga mengupayakan optimalisasi teknologi dalam pengembangan UMKM dan Kampung Wisata di Kota Yogyakarta. Sehingga proses kreatif ini dapat memublikasi potensi kearifan lokal yang ada.

“Setelah pemkot bersama-sama korporasi bisa menyelesaikan terkait infrastruktur, maka sekarang adalah berbicara bagaimana membuat dampak. Bagaimana aktivitas kreatif menjadi subur. Tidak muncul dengan sendiri-sendiri tapi saling ungkit dengan potensi-potensi lain,” tutup Trihastono.